KARYA TULIS ILMIAH
MENINGKATKAN MINAT BELAJAR PKPS DAN BAHASA INDONESIA SISWA SDN SUMBERJO 01 KECAMATAN SANANKULON KABUPATEN BLITAR DENGAN MEMANFAATKAN PERPUSTAKAAN SECARA OPTIMAL
( DISUSUN DALAM RANGKA PENGEMBANGAN PROFESI KEGURUAN )
DISUSUN OLEH :
NAMA : F. INDRAWATI, S.Pd.
NIP : 130656242
UNIT KERJA : SD NEGERI SUMBERJO 01
DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
KABUPATEN BLITAR
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
PENYUSUNAN KARYA TULIS ILMIAH
NAMA : F. INDRAWATI, S.Pd.
NIP : 130656242
UNIT KERJA : SD NEGERI SUMBERJO 01
KARYA TULIS ILMIAH / MAKALAH
DISAHKAN PADA TANGGAL ...................................
Pengurus PD II PGRI Kepala Sekolah
Kabupaten Blitar SDN Sumberjo 01 – Sanankulon
Drs. H. ISBAH SALIMI YULI ISMIYASI, S.Pd.
NPA PGRI 131 806 0549 NIP. 130 460 168
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan
Kabupaten Blitar
Drs. BAMBANG SUNTORO, M.Si
Pembina Utama Muda
NIP. 131 112 694
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
HALAMAN PUBLIKASI
DISERAHKAN UNTUK DIPUBLIKASIKAN
DI PERPUSTAKAAN SDN SUMBERJO I
KECAMATAN SANANKULON
KABUPATEN BLITAR
Nomor Register : ...................................................
Tanggal : .......................................
Blitar, ........................................
PENGELOLA PERPUSTAKAAN
WIJI ASRORI
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa yang telah melimpahkan rahmat, taufik, hidayah, kesehatan dan kesempatan sehingga karya tulis ilmiah dengan judul "Meningkatkan Minat Belajar PKPS DAN BAHASA INDONESIA, Siswa SDN Sumberjo 01 Kecamatan Sanankulon Kabupaten Blitar Dengan Memanfaatkan Perpustakaan secara optimal" dapat terselesaikan.
Penulis memahami bahwa keberhasilan penulisan karya tulis ilmiah ini tidak terlepas dari bantuan berbagai pihak baik secara langsung maupun tidak langsung
oleh karena itu penulis tidak lupa menyampaikan ungkapan terima kasih kepada :
1. Ibu Yuli Ismiyasi, S.Pd., selaku kepala SDN Sumberjo 01 Kecamatan Sanankulon Kabupaten Blitar yang telah membantu baik moril maupun materiil dalam menyelesaikan karya tulis.
2. Semua pihak yang membantu untuk membuat karya tulis ilmiah, semoga semuanya tadi dapat menjadi catatan amal baik bagi bapak-bapak dan ibu-ibu semua.
Karya tulis ilmiah di susun dengan tujuan untuk memenuhi salah satu syarat kenaikan pangkat dari jenjang IV a ke IV b melalui pengembangan profesi fungsional guru, disamping itu membantu sekolah, guru, dan siswa untuk meningkatkan minat belajar dengan memanfaatkan perpustakaan secara optimal.
Dalam penyusunan karya tulis ilmiah ini penulis sudah berusaha sebaik-baiknya, namun penulis menyadari bahwa karya tulis ini masih banyak kekurangannya, oleh karena itu kritik dan saran selalu penulis harapkan untuk perbaikan langkah-langkah berikutnya.
Penulis,
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
ABSTRAK
Meningkatkan minat belajar PKPS DAN BAHASA INDONESIA,
siswa SDN Sumberjo 01 Kecamatan Sanankulon Kabupaten Blitar dengan memanfaatkan perpustakaan secara optimal.
Kata Kunci : Minat belajar PKPS DAN BAHASA INDONESIA, pemanfaatan perpustakaan.
Dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa diperlukan adanya suatu proses pendidikan. Proses pendidikan akan berhasil apabila di dukung oleh sarana dan prasarana yang dapat membantu keberhasilan pencapaian tujuan pendidikan dan langsung proses kegiatan pembelajaran. Perpustakaan sebagai salah satu sarana penunjang pendidikan, keberadaannya sangat membantu kelancaran proses kegiatan belajar.
Perpustakaan sebagai jantung lembaga pendidikan peranannya sangat penting terutama dalam memasuki dunia informasi dewasa ini. Sekolah sebagai salah satu instansi pendidikan tidak dapat terlepas dari kebutuhan sumber informasi dan ilmu pengetahuan, dalam usaha mencapai keberhasilan dan kelancaran proses kegiatan belajar. Namun keberadaan perpustakaan sekolah menjadi tidak begitu berarti apabila tidak dimanfaatkan secara maksimal. Berangkat dari pemikiran itulah penelitian ini dilakukan.
Masalah ini yang menjadi perhatian utama dalam penelitian ini telah di tulis dalam rumusan masalah, yaitu :
1. Bagaimanakah keadaan minat belajar siswa SD Negeri Sumberjo 01, Kec. Sanankulon, Kabupaten Blitar.
2. Adakah kendala-kendala yang dihadapi dalam pemanfaatan perpustakaan sekolah.
3. Bagaimanakah cara mengatasi kendala-kendala tersebut.
4. Apakah manfaat perpustakaan SDN Sumberjo 01 Kecamatan Sanankulon Kabupaten Blitar.
5. Bagaimanakah bentuk-bentuk pemanfaatan perpustakaan sekolah dalam meningkatkan minat belajar siswa.
6. Bagaimanakah efektifitas setiap bentuk pemanfaatan perpustakaan sekolah.
Metode yang digunakan dalam penelitian adalah menggunakan rancangan penelitian tindakan kelas (Class Room Action Research) dengan pendekatan kualitatif. Sedangkan teknik pengumpulan data yang dipergunakan adalah kuisioner dengan menggunakan angket, observasi dan wawancara. Populasi yang dipakai dalam penelitian ini adalah siswa SDN Sumberjo 01 Kecamatan Sanankulon Kabupaten Blitar dengan sampel siswa, setelah data penelitian terkumpul kemudian dilakukan analisis data dengan menggunakan teknik prosentase.
SDN Sumberjo 01 Kecamatan Sanankulon Kabupaten Blitar sebagai pusat pendidikan dalam mengemban misi dan misinya khususnya yang berkaitan dengan perpustakaan dan minat belajar siswa banyak permasalahan-permasalahan yang harus dihadapi baik dari segi fisik maupun non fisik, misalnya sarana dan prasarana yang kurang memadai, koleksi buku-buku dan petugas perpustakaan kurang, cara mendidik yang dilakukan guru hanya monoton dan kurang memberikan motivasi-motivasi belajar kepada siswa dan permasalahan-permasalahan tadi akhirnya sedikit demi sedikit dapat teratasi misalnya dari segi fisik yaitu mengadakan kerjasama dengan pemerintah, guru, siswa, alumni, wali murid, dan komite sekolah. Sedangkan dari segi non fisik antara lain dengan mengadakan pembenahan management sekolah, pembinaan, dan pemberian motivasi-motivasi belajar terhadap siswa, cara-cara ini cukup efektif sehingga minat belajar siswa dapat meningkat dan perpustakaan pun dapat dimanfaatkan secara optimal.
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ii
ABSTRAK iii
DAFTAR ISI iv
DAFTAR TABEL v
BAB I PENDAHULUAN 1
A. Latar Belakang Masalah 1
B. Rumusan Masalah 5
C. Tujuan Penelitian 6
D. Hipotesis Tindakan 7
E. Manfaat Penelitian 7
F. Ruang Lingkup Penelitian 8
G. Batasan Masalah 9
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 10
A. Tinjauan Pustaka 10
1. Pengertian Perpustakaan Sekolah 10
2. Tujuan dan Fungsi Perpustakaan Sekolah 11
3. Jenis-jenis Perpustakaan 15
4. Bentuk Pemanfaatan Perpustakaan 17
B. Tinjauan Tentang Minat Belajar 18
1. Pengertian Minat Belajar 18
2. Faktor-faktor yang mempengaruhi minat belajar 20
3. Macam-macam Minat 22
BAB III METODE PENELITIAN 23
A. Rancangan Penelitian 23
B. Populasi dan Sampel 23
C. Analisis Data 24
D. Instrumen Penelitian 24
E. Teknik Pengumpulan Data 28
BAB IV HASIL ANALISA DATA 30
A. Keadaan Minat Belajar Siswa SDN Sumberjo 01 Kec. Sanan
Kulon, Kab. Blitar. 30
B. Pemanfaatan Perpustakaan Sekolah 44
1. Permasalahan-permasalahan yang Dihadapi 46
2. Cara mengatasi Permasalahan 48
3. Bentuk Pemanfaatan Perpustakaan 50
4. Efektifitas Pemanfaatan Perpustakaan 54
5. Manfaat Perpustakaan SDN Sumberjo 01
Kabupaten Blitar 57
BAB V PENUTUP 59
A. Kesimpulan 59
B. Saran-Saran 63
DAFTAR PUSTAKA 67
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
DAFTAR TABEL
A. Tabel Siklus I
1. Koleksi kepustakaan yang diminati siswa 31
2. Motivasi siswa ke perpustakaan 32
3. Aktifitas siswa dalam memanfaatkan perpustakaan 33
4. Lama waktu kunjung ke perpustakaan 34
5. Koleksi perpustakaan yang tidak diminati siswa 35
6. Peminjaman bahan pustaka oleh siswa 36
7. Bahan pustaka yang dipinjam siswa 37
B. Tabel Siklus II
1. Koleksi kepustakaan yang diminati siswa 39
2. Motivasi siswa ke perpustakaan 40
3. Aktifitas siswa diperpustakaan 41
4. Lama waktu kunjung ke perpustakaan 42
5. Koleksi perpustakaan yang diminati siswa 43
6. Peminjaman bahan pustaka oleh siswa 44
7. Kriteria efektifitas pemanfaatan perpustakaan untuk
pemanfaatan perpustakaan belajar siswa. 55
8. Hasil pemanfaatan perpustakaan berdasarkan kriteria
efektifitas pada suklus pertama. 55
9. Hasil pemanfaatan perpustakaan pada siklus ke dua 56
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Tujuan Negara Republik Indonesia seperti yang termuat dalam pembukaan UUD 1945 alenia IV yaitu melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesi, memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa dan seterusnya.
Dari uraian tersebut diatas terdapat kalimat "mencerdaskan kehidupan bangsa" yang dapat mewujudkan melalui pendidikan. Pendidikan Nasional berfungsi mengambangkan kemampuan dan membentuk watak bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi siswa agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, beraklak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab untuk mencapai tujuan-tujuan tersebut. Sekolah sebagai lembaga pendidikan formal diharapkan mampu menyediakan berbagai alternatif belajar untuk menunjang kegiatan perolehan ilmu pengetahuan siswa dan untuk mempermudah pencapaian tujuan yang diharapkan.
Untuk menunjang kegiatan belajar dan tujuan yang diharapkan itu, maka kehadiran perpustakaan sekolah sebagai salah satu alternatif sumber belajar pada suatu lembaga pendidikan merupakan suatu keharusan terutama dalam sistem pendidikan saat ini. Dengan adanya perpustakaan sekolah, kegiatan pembelajaran dapat berlangsung secara dinamis, karena diperkaya dengan sumber belajar yang ada, dalam hal ini berbagai koleksi bahan pustaka dari berbagai disiplin ilmu pengetahuan yang menjadi koleksi perpustakaan dapat menunjang kegiatan pembelajaran serta membekali siswa menuju pendidikan lebih tinggi.
Perpustakaan sekolah merupakan bagian yang tidak bisa dipisahkan dari program sekolah secara keseluruhan, berperan penting sebagai salah satu sarana pendidikan yang bersifat teknis edukatif, dan bersama-sama dengan unsur-unsur pendidikan lainnya turut menentukan berlangsungnya proses pendidikan dan pengajaran. Di dalam perpustakaan siswa dapat memperoleh tambahan ilmu pengetahuan dan informasi yang dibutuhkan, lebih dari sekedar apa yang diperolehnya di dalam kelas. Dari pernyataan di atas dapat diketahui betapa pentingnya perpustakaan di sekolah.
SDN Sumberjo 01 Kecamatan Sanankulon Kabupaten Blitar sebagai lembaga pendidikan formal sangat memerlukan alat bantu yang dapat menunjang kegiatan belajar mengajar untuk mencapai keberhasilan belajar siswanya. Perpustakaan sekolah merupakan salah satu media yang dapat dimanfaatkan sebagai penunjang belajar dan sekaligus sebagai alat dalam meningkatkan minat baca siswa, karena perpustakaan merupakan sumber utama untuk memperoleh bahan bacaan bagi para siswa. Itulah sebabnya di dalam perpustakaan disediakan buku-buku yang sangat diperlukan oleh siswa. Melalui perpustakaan siswa dapat memenuhi kebutuhan bahan bacaan yang diperlukan, bahan bacaan tersebut ada yang berupa bacaan yang berhubungan langsung dengan pelajaran maupun yang berupa pengetahuan-pengetahuan umum yang bermanfaat untuk menambah wawasan yang lebih luas kepada siswa.
Sebagai pranata kepustakaan yang dapat digunakan oleh semua warga sekolah perpustakaan merupakan sarana yang harus ada, namun perpustakaan akan kehilangan peranannya apabila tidak dimanfaatkan sesuai dengan fungsinya.
Fungsi perpustakaan Sekolah adalah memberikan pelayanan usaha pendalaman dan penghayatan pengetahuan, penguasaan ketrampilan, maupun sikap hidup murid (Depdikbud, 1987:3). Dengan demikian diharapkan pemanfaatan perpustakaan sekolah dapat membantu warga sekolah dalam memperluas ilmu pengetahuan.
Pemanfaatan Perpustakaan Sekolah agar bisa maksimal harus diimbangi dengan keinginan yang kuat dari warga sekolah untuk memanfaatkannya dan bentuk pemenfaatan itu antara lain dengan membaca bahan pustaka yang ada.
Seseorang tidak akan tergerak untuk mengerjakan sesuatu tanpa adanya minat. Demikian juga dengan belajar, seseorang yang mempunyai minat belajar yang tinggi, akan tercermin melalui kerajinan dalam keluasan belajar ilmu yang ia miliki dan kebijakan-kebijakan yang ia terapkan. Ada beberapa peranan yang dapat disumbangkan oleh kegiatan membaca, peranan tersebut antara lain : (1) membantu memecahkan masalah (2) memperkuat suatu keyakinan/kepercayaan membaca, (3) sebagai suatu pelatihan, (4) memberi pengalaman estetis, (5) meningkatkan prestasi, dan (6) memperluas pengetahuan (Rijana, 1991:199).
Pemanfaatan perpustakaan sekolah dan minat belajar warga sekolah sangat penting karena menurut pengalaman sehari-hari dapat di asumsikan bahwa buku yang dimiliki siswa SDN Sumberjo 01 Kecamatan Sanankulon Kabupaten Blitar pada umumnya hanya LKS dan minat belajarpun tergolong rendah untuk semua mata pelajaran termasuk PKPS DAN BAHASA INDONESIA.
Kegiatan belajar sangat dipengaruhi oleh unsur-unsur yang terdapat dalam kejiawaan manusia yaitu pikiran, emosi, dan minat. Minat sebagai unsur yang menimbulkan respon pembaca terhadap teks yang dibaca, juga menjadi salah satu unsur yang menentukan proses berlangsungnya proses membaca itu sendiri. Minat merupakan perpaduan keinginan dan kemauan yang dapat berkembang jika ada motivasi (Tampubolon, 1993:41). Dengan demikian agar minat belajar siswa dapat selalu berkembang harus ada motivasi / dorongan untuk mengembangkannya, salah satu diantaranya yaitu dengan memanfaatkan perpustakaan.
Perpustakaan dapat dimanfaatkan secara optimal apabila siswa mengetahui bagaimana cara memanfaatkannya oleh karena itu siswa/warga sekolah perlu memperhatikan hal-hal sebagai berikut :
1. Mengetahui tatacara menjadi anggota perpustakaan.
2. Mengetahui peraturan-peraturan yang berlaku di perpustakaan.
3. Mengetahui jadwal kerja perpustakaan.
4. Mengetahui sistem pengelompokan buku yang dipergunakan oleh perpustakaan.
5. Mengetahui penggunaan kartu katalog.
6. Memahami cara meminjam buku.
Jika dibawa pulang, peminjam diwajibkan untuk mendaftarkan buku tersebut kepada petugas untuk dicatat dengan menunjukkan kartu tanda anggota. Jika hanya untuk dibaca sebentar tidak perlu didaftarkan dan dapat dibaca ditempat yang telah tersedia.
7. Carilah buku sesuai dengan yang diinginkan.
8. Mulailah membaca buku tersebut, mulai dari judul, pengarang, penerbit dan tahun penerbitan.
9. Bacalah buku tersebut secara global mulai dari halaman pertama sampai halaman terakhir.
10. Ulangi membaca buku tersebut bab per bab secara teliti sambil di ingat-ingat.
11. Ulangi membaca buku tersebut bab per bab secara perlahan sambil menyalin / menerangkan kalimat-kalimat yang dianggap penting.
12. Pelajari catatan-catatan khusus tadi sambil diingat-ingat.
13. Buatlah pertanyaan dan jawaban sebagai tes diri untuk mengetahui letak kesalahan kita.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan asumsi permasalahan-permasalahan yang tertulis pada latar belakang masalah akhirnya kami susun rumusan sebagai berikut :
1. Bagaimanakah keadaan minat belajar siswa SDN Sumberjo 01 Kecamatan Sanankulon Kabupaten Blitar.
2. Adakah kendala-kendala yang dihadapi dalam pemanfaatan perpustakaan sekolah?
3. Bagaimanakah cara mengatasi kendala-kendala tersebut.
4. Bagaimanakah manfaat perpustakaan SDN Sumberjo 01 Kecamatan Sanankulon Kabupaten Blitar.
5. Bagaimanakah bentuk-bentuk pemanfaatan perpustakaan sekolah dalam meningkatkan minat belajar siswa?
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan tersebut, maka tujuan penelitian yang ingin dicapai sebagai berikut :
1. Keadaan minat belajar siswa Sumberjo 01 Kecamatan Sanankulon Kabupaten Blitar.
2. Kendala-kendala yang dihadapi dalam pemanfaatan perpustakaan sekolah.
3. Cara mengatasi kendala-kendala tersebut.
4. Manfaat umum perpustakaan SDN Sumberjo 01 Kecamatan Sanankulon Kabupaten Blitar.
5. Bentuk-bentuk pemanfaatan perpustakaan sekolah dalam meningkatkan minat belajar siswa.
6. Efektifitas setiap bentuk pemanfaatan perpustakaan sekolah.
Berdasarkan asumsi, rumusan masalah dan tujuan penelitian maka kami mempunyai hipotesis tindakan sebagai berikut :
"Jika perpustakaan dimanfaatkan secara optimal maka minat belajar siswa SDN Sumberjo 01 Kecamatan Sanankulon Kabupaten Blitar akan meningkat".
E. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian dapat bermanfaat dan menjadi refleksi baik pada sekolah, guru, siswa maupun siapa saja yang memerlukannya karena hasil penelitian ini akan memberikan data yang jelas dan riil khususnya yang berhubungan dengan minat belajar bagi siswa dan manfaat perpustakaan.
1. Bagi Sekolah
Bagi sekolah hasil penelitian dapat dipakai sebagai refleksi karena dari penelitian ini dapat diketahui segala macam permasalahan yang berkaitan dengan perpustakaan, manfaat, peranan, kebutuhan, pentingnya dan sebagainya sehingga perpustakaan bagi sekolah merupakan kebutuhan pokok yang harus ada sebab dapat digunakan sebagai sumber utama untuk memperoleh bahan bacaan bagi warga sekolah.
2. Bagi guru
Hasil penelitian dapat dipakai sebagai refleksi karena guru dapat mengetahui keadaan yang sebenarnya bahwa minat belajar siswa sangat rendah padahal buku yang dimiliki oleh sebagian besar siswa di SDN Sumberjo 01 Kecamatan Sanankulon Kabupaten Blitar hanya LKS yang materinya seandainya tidak diberikan tambahan oleh guru sangat minim sekali sehingga keberadaan perpustakaan sekolah sangat diperlukan baik oleh guru, siswa, maupun oleh seluruh warga sekolah yang memerlukannya.
3. Bagi siswa hasil penelitian besar manfaatnya karena melalui penelitian ini siswa mengetahui kekurangan-kekurangan yang ada pada dirinya dan seharusnya siswa menyadari hal itu sehingga dapat memanfaatkan waktu dan memanfaatkan perpustakaan dengan sebaik-baiknya. Ingat peribahasa "pikir dahulu pendapatan, sesal kemudian tiada berguna".
4. Bagi siapa saja yang memerlukan hasil penelitian dapat dipakai sebagai acuan dalam penelitian-penelitian selanjutnya agar lebih baik.
F. Ruang Lingkup Penelitian
Dengan luasnya permasalahan yang berkaitan dengan pemanfaatan perpustakaan dan minat membaca siswa maka kami membatasi ruang lingkup penelitian sebagai berikut :
1. Perpustakaan
Yang dimaksudkan adalah perpustakaan SDN Sumberjo 01 Kecamatan Sanankulon Kabupaten Blitar.
2. Minat Belajar
Maksudnya keinginan belajar yang berkaitan dengan mata pelajaran PKPS DAN BAHASA INDONESIA di siswa SDN Sumberjo 01 Kecamatan Sanankulon Kabupaten Blitar.
G. Batasan Istilah
Untuk menghindari terjadinya kerancuan persepsi tentang "meningkatkan minat belajar PKPS DAN BAHASA INDONESIA, siswa SDN Sumberjo 01 Kecamatan Sanankulon Kabupaten Blitar dengan memanfaatkan Perpustakaan secara optimal", berikut ini ditegaskan maksud judul tersebut sebagai berikut :
1. Minat belajar PKPS DAN BAHASA INDONESIA
Mengutip pendapat Richard, Jefferson dan Robey, Nasution (1989) mengungkapkan bahwa minat adalah hasrat yang kuat dari seseorang, baik disadari atau tidak, yang terpusatkan lewat perilaku tertentu. Dalam hal ini berkaitan dengan mempelajari PKPS DAN BAHASA INDONESIA.
2. SDN Sumberjo 01 Kecamatan Sanankulon Kabupaten Blitar
Yaitu tempat penyelenggaraan pendidikan tingkat dasar yang terletak di desa Sumberjo, Kecamatan Sanankulon, Kabupaten Blitar.
3. Pemanfaatan perpustakaan secara optimal.
Pemanfaatan yaitu memanfaatkan, mempergunakan, memberdayakan. Perpustakaan adalah koleksi bahan pustaka yang ditempatkan dalam suatu ruang, diatur menurut sistem tertentu, digunakan dalam proses belajar mengajar dan membantu mengembangkan minat danbakat murid (Depdikbud, 1997), sedangkan secara optimal maksudnya secara maksimal, efektif dan efisien.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Pustaka yang memuat uraian tentang masalah perpustakaan cukup banyak jumlahnya, demikian juga dengan permasalahan yang berhubungan dengan minat baca. Dalam pembahasan bab ini tentu saja semuanya akan dibahas secara detail. Penulis, hanya membatasi pada hal-hal yang relevan dan berkaitan langsung dengan masalah-masalah yang dibahas dengan pertimbangan-pertimbangan sebagai berikut :
1. Mempunyai relevansi yang tinggi dengan pembahasan.
2. Buku yang dipakai sebagai acuan bahasa yang mudah dipahami oleh penulis, dan
3. Buku tersebut dapat dijangkau penulis.
A. Tinjauan Pustaka
1. Pengertian Perpustakaan Sekolah
Perpustakaan sekolah adalah koleksi bahan pustaka yang cetakan pada suatu ruangan, diatur menurut sistem tertentu, digunakan dalam proses belajar mengajar, dan membantu mengembangkan minat dan bakat murid. Kegiatan penyelenggaraan perpustakaan Sekolah tidak dapat dipisahkan dari program kegiatan sekolah secara keseluruhan (Depdikbud 1993 : 13).
Perpustakaan Sekolah ialah suatu unit kerja dari suatu lembaga persekolahan yang berupa tempat penyimpanan koleksi bahan pustaka penunjang proses pendidikan, yang diatur secara sistematik / untuk digunakan secara berkesinambungan sebagai sumber informasi, memperkembangkan dan memperdalam pengetahuan, baik oleh pendidik maupun yang terdidik di sekolah tersebut.
2. Tujuan dan Fungsi Perpustakaan Sekolah
Pemakai perpustakaan sekolah terbatas, yakni para siswa, guru, dan karyawan sekolah yang bersangkutan di atas telah dikatakan bahwa ada hubungan yang begitu erat antara perpustakaan dan pendidikan. Segala usaha dari perpustakaan yang meliputi pengumpulan, penyusunan, pemeliharaan bahan-bahan pustaka, pelayanan kepada para pemakai, serta sirkulasi bahan pustaka dapat dimanfaatkan dengan cara yang semaksimal mungkin oleh para guru dan siswa juga para karyawan.
Dengan pengadaan bahan pustaka yang menunjang kurikulum, diharapkan para siswa mendapatkan kesempatan untuk mempertinggi daya serap dan penalaran dalam proses pendidikan, sedangkan kepada para guru diharapkan dapat memperluas cakrawala pengetahuannya dalam kegiatan pembelajaran.
Dari uraian di atas secara singkat dapat dikatakan bahwa perpustakaan sekolah bertujuan untuk mempertinggi daya serap dan penelaran para siswa dalam proses pendidikan, serta membantu memperluas cakrawala pengetahuan guru / karyawan dalam lingkungan pendidikan..
Sedangkan tujuan pengadaan perpustakaan memberikan batasan tujuan pengadaan perpustakaan adalah,
1. Menjadi sumber bahan pelajaran, sehingga dapat membantu kegiatan belajar dan mengajar di sekolah.
2. Memberi bimbingan kepada siswa dan guru dalam hal penggunaan buku-buku dan bahan lainnya untuk keperluan riset sederhana.
3. Untuk mendorong belajar secara merdeka tetapi terarah sesuai dengan silabus yang telah direncanakan.
4. Untuk membantu siswa menikmati pengalaman membaca dan melatih cara membaca yang baik.
5. Melatih siswa menggunakan waktu mereka yang terluang dengan baik.
6. Untuk membantu dan mendorong guru-guru mengajar dengan menggunakan fasilitas perpustakaan, sejalan dengan tujuan pendidikan.
7. Untuk menyadarkan bahwa perpustakaan sekolah itu sebenarnya adalah "jantung sekolah", sebab mempunyai peran penting sebagai pusat daripada pendidikan, baik bagi guru maupun bagi siswa.
Sesuai dengan tujuan tersebut, maka manfaat dapat dirasakan oleh siswa dan guru adalah tersedianya sumber, bimbingan dan sarana untuk belajar secara merdeka yang disediakan oleh perpustakaan kepada pembaca.
Perpustakaan sekolah diwujudkan bukan sekedar untuk memenuhi selera para siswa untuk membaca buku-buku cerita saja. Perpustakaan diharapkan dapat membantu siswa untuk mengasah otak, memperluas dan memperdalam pengetahuan, melahirkan kreatifitas, serta membantu kegiatan baik yang kurikuler maupun ekstrakurikuler, dengan kata lain, perpustakaan sekolah merupakan satu kesatuan integral (terpadu) dengan sarana pendidikan yang lain.
Dengan demikian dapatlah dijelaskan beberapa fungsi perpustakaan sekolah sebagai berikut :
1. Perpustakaan membantu para siswa melaksanakan penelitian dan membantu menemukan keterangan-keterangan yang lebih luas dari pelajaran yang didapatkan dalam kelas. Perpustakaan memperkaya pelajaran dengan menyediakan bahan-bahan pustaka dalam segala bentuknya, yang menunjang pelajaran.
2. Memupuk daya kritis para siswa. Dari sumber pengetahuan yang lebih bernuansa dan beraneka warna, siswa dapat mengetahui bahwa berbagai informasi ilmu pengetahuan dapat diberikan dengan cara yang berbeda-beda, bahkan bila menemukan sumber informasi yang saling bertentangan mengenai hal yang sama, siswa dapat belajar menilai dan menentukan sikap kritis terhadap berbagai pendapat/pandangan yang ditemukan.
3. Membantu memperkembangkan kegemaran dan hobi siswa. Buku-buku tentang kerajinan tangan yang meningkatkan daya kreasi siswa, seperti bagaimana merakit radio, tentang alat-alat listrik sederhana, membuat hiasan dinding, dll.
4. Tempat untuk melestarikan kebudayaan. Koleksi karya sastra dan budaya dari masa ke masa banyak tersimpan di perpustakaan sekolah. Para siswa dapat menengok dan mengerti serta menghayati kebudayaan dan kejayaan adat istiadat masa lampau. Dengan demikian perpustakaan ikut melestarikan kesinambungan kebudayaan.
5. Sebagai pusat penerangan, menjalah, surat kabar yang memuat tulisan-tulisan yang berisikan penerangan tentang berbagai hal serta tentang perkembangan jaman menjadi sumber informasi bagi siswa untuk tetap berpijak pada jamannya.
6. Menjadi pusat dokumentasi, laporan kerja para siswa, album-album dapat disimpan di perpustakaan semuanya merupakan dokumen sekolah yang sangat berharga untuk dikenang dan diketahui oleh para siswa tahun-tahun berikutnya bahkan bisa menjadi pendorong untuk lebih maju lagi.
7. Sebagai tempat rekreasi, bacaan-bacaan ringan, cerita-cerita fiksi yang tersedia di perpustakaan dapat menjadi pelepas ketegangan setelah sekian jam mengikuti ilmu di dalam kelas.
Agar Perpustakaan Sekolah bermanfaat sesuai dengan fungsinya maka perpustakaan hendaknya tampil sebagai media yang diharapkan oleh semua anggota sekolah, yang mempunyai bentuk sebagai berikut :
1. Perpustakaan menjadi penyedia bahan pustaka yang memenuhi fungsi perpustakaan,
a. Koleksi yang dapat memperluas, memperdalam pengetahuan yang diperoleh dalam buku pelejaran.
b. Koleksi yang dapat membantu menggambarkan minat baca.
c. Koleksi yang merangsang perkembangan intelektual.
d. Meningkatkan apresiasi seni.
e. Meningkatkan rasa keindahan dan etika.
2. Memperkenalkan dan membimbing anak agar mereka gemar dan mau membaca buku.
3. Kerjasama dengan guru
a. Pelayanan informasi baru, agar dapat mengetahui bahan-bahan pustaka baru yang ada di perpustakaan.
b. Bersedia melayani murid yang dapat tugas dari guru dan ada kaitannya dengan perpustakaan.
4. Berusaha memotivasi minat baca siswa dengan jalan
a. Mengadakan pameran buku
b. Berusaha memperkenalkan buku baru agar murid tertarik dan membaca.
c. Mempermudah proses peminjaman buku.
3. Jenis-jenis Perpustakaan
Jenis-jenis perpustakaan yang ada di Indonesia tak banyak berbeda dengan jenis-jenis perpustakaan yang di seluruh dunia. Dalam lampiran Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan tertanggal 11 Maret 1981 No. 0103/0/1981, menerangkan bahwa jenis-jenis perpustakaan dapat diklasifikasikan sebagai berikut :
a. Perpustakaan Nasional
Perpustakaan nasional berkedudukan di Ibu Kota Negara berfungsi sebagai perpustakaan deposit dan terbitan asing dalam bidang ilmu pengetahuan, sebagai koleksi nasional, pusat informasi, referensi dan penelitian serta pusat kerjasama antara perpustakaan di dalam dan di luar negeri. Modalnya adalah integrasi perpustakaan, Museum Pusat Nasional, Perpustakaan PKPS DAN BAHASA INDONESIA Politik dan Sosial. Perpustakaan Wilayah serta bidang bibliografi dan deposit pusat pembinaan perpustakaan.
b. Perpustakaan Wilayah
Berkedudukan di Ibu Kota Propinsi, sebagai pusat kerja perpustakaan di wilayah propinsi, penyiapan koleksi bahan pustaka yang menyangkut propinsi, semua terbitan di eilayah, pusat penyelenggaraan referensi, informasi dan penerangan, penelitian dalam propinsi. Menjadi unit pelaksanaan teknis pusat pembinaan perpustakaan.
c. Perpustakaan Umum
Menjadi pusat kegiatan belajar, pelayanan informasi, penelitian dan rekreasi bagi seluruh lapisan masyarakat. Meliputi perpustakaan umum daerah tingkat II di Ibu Kota Kabupaten / Kotamadya, perpustakaan umum desa. Dibina dan dikembangkan dengan bekerja sama antara pemerintah pusat dan pemerintah daerah serta masyarakat setempat.
d. Perpustakaan Keliling
Berfungsi sebagai perpustakaan umum yang melayani masyarakat yang tidak terjangkau oleh pelayanan perpustakaan umum, dengan mengunjungi tempat pemukiman masyarakat, merupakan peningkatan dan peluasan pelayanan perpustakaan wilayah / perpustakaan umum Daerah Tingkat II.
e. Perpustakaan Sekolah
Berfungsi sebagai sarana kegiatan belajar mengajar, pusat penelitian sederhana, pusat membaca guna menambah ilmu pengetahuan dan rekreasi.
f. Perpustakaan Perguruan Tinggi
Berfungsi sebagai pusat rekreasi dan penelitian serta sarana memperlancar pelaksanaan tugas dari instansi/lembaga yang bersangkutan misalnya perpustakaan BKKBN, perpustakaan Depdikbud dan sebagainya.
4. Bentuk Pemanfaatan Perpustakaan dan Kegiatan Pembelajaran PKPS DAN BAHASA INDONESIA
Perpustakaan merupakan salah satu sumber belajar, penggunaan sumber belajar dalam kegiatan belajar mengajar mempunyai arti penting untuk melangkapi, memelihara dan memperkaya proses pembelajaran. Karena itulah dalam pelajaran PKPS DAN BAHASA INDONESIA guru perlu memberikan motivasi dan tugas kepada siswa agar dapat memanfaatkan perpustakaan guna menunjang proses belajar mengajar.
Bentuk pemanfaatan yang bisa dilakukan agar siswa selalu memanfaatkan perpustakaan antara lain dengan memberi tugas kepada siswa dan melaksanakan kegiatan pembelajaran selengkap mungkin akan tetapi diusahakan cara penyampaiannya dengan memberikan umpan-umpan dan motivasi-motivasi kepada siswa sehingga siswa dapat lebih efektif, kreatif, dan berusaha untuk melengkapi sendiri peluang-peluang dan catatan-catatan yang di LKS belum ada.
Dengan adanya bentuk pemanfaatan itu, siswa akan berusaha menyelesaikan dengan mencari jawaban dan mencari buku sumbernya di perpustakaan. Apabila bentuk pemanfaatan itu efektif dilaksanakan oleh guru maka siswa juga akan sering ke perpustakaan dan akhirnya berpengaruh terhadap perkembangan minat belajarnya.
B. Tinjauan Tentang Minat Belajar
1. Pengertian Minat Belajar
Diungkapkan oleh Nasution (1989) bahwa minat adalah sesuatu yang sangat penting bagi seseorang dalam melakukan kegiatan dengan baik, sebagai suatu aspek kejiwaan, minat bukan saja dapat mewarnai perilaku seseorang, tetapi lebih dari itu minat mendorong untuk melakukan sesuatu kegiatan dan menyebabkan seseorang menaruh perhatian dan merelakan dirinya untuk terkait pada suatu kegiatan.
Mengutip pendapat Richard, Jefferson dan Robey, Nasution mengungkapkan bahwa minat adalah hasrat yang kuat dari seseorang, baik disadari atau tidak, yang terpusatkan lewat perilaku tertentu yang dalam hal ini adalah membaca. Sebagai sesuatu yang disadari maupun tidak disadari, minat merupakan sesuatu yang bersistem.
Smith (dalam Badawi, 1995:584-586) memberikan batasan minat sebagai sesuatu yang bersistem karena minat meskipun merupakan sesuatu yang unik (sebab minat sebagai bagian dari unsur kejiwaan memang abstrak) kehadiran dan keberadaannya selalu dikondisi oleh aspek-aspek tertentu, baik ekternal maupun internal. Bagi diri pembaca, unsur eksternal berkaitan dengan motivasi ekstrinsik, yaitu motivasi yang timbul akibat pengondisian unsur diluar pembaca. Sedangkan unsur internal, menyebabkan tumbuhnya motivasi yang tumbuh dari dalam diri pembaca.
Dari kenyataan bahwa minat dapat mengejala dalam bentuk responsi, proses, seta memiliki tuntutan dengan unsur-unsur tertentu baik secara internal maupun eksternal sehingga menunjukkan adanya sistem, dapat disimpulkan bahwa keabstrakkan minat akhirnya dapat juga diberikan.
Tingker (dalam Badawi, 1995:3620) menyatakan bahwa minat belajar adalah kecenderungan jiwa yang diperoleh secara bertahap untuk merespon selektif, positif, dan disertai rasa puas terhadap hal-hal khusus yang dipelajari minat cenderung untuk memberikan antisipasi yang menyenangkan yang diikuti oleh tindakan, yang selanjutnya akan memberi rasa senang yang lebih besar.
Dari paparan dan ilustrasi di atas kiranya dapat dipahami dan disimpulkan bahwa minat merupakan aspek kejiwaan pada diri seseorang, berupa hasrat yang kuat yang mendorong seseorang senang bergaul dengan belajar dan memberikan atau menimbulkan respon terhadap teks yang dipelajari.
2. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Minat Belajar
Minat yang memegang peranan penting atas terjadinya proses belajar dipengaruhi oleh faktor dari dalam (intern) maupun faktor dari luar (ekstern). Faktor-faktor itu meliputi pembawaan jenis kelamin, usia, aspek sosial dan aspek lingkungan.
Pembawaan merupakan kesanggupan (potensi) yang terdapat pada suatu individu yang selama masa perkembangan benar-benar dapat diwujudkan. Anak sejak dilahirkan telah mempunyai kesanggupan atau potensi terpendam yang tidak begitu saja dapat direalisasikan. Untuk merealisasikannya, dibutuhkan latihan dan masa perkembangan tertentu. Pembawaan tidak bisa diamati, tidak bisa ditentukan, tetapi dengan melihat prestasi yang dihasilkan atau tingkat laku individu tersebut. Sehubungan dengan minat baca, tidak dapat ditentukan dengan segera apakah seorang siswa dapat mempunyai minat membaca atau tidak, sebelum diadakan pengamatan dalam tingkah laku aktivitas dalam kehidupan sehari-hari oleh karena itu harus diberi motivasi.
Jenis kelamin laki-laki dan perempuan, secara kodrat memang berbeda. Pada umunya anak laki-laki menyukai cerita tentang petualangan, cerita tentang binatang buas dan sebagainya, sedangkan perempuan pada mumnya menyukai tentang kehidupan rumah tangga dan cerita-cerita romantis.
Usia juga menentukan topik perhatian seseorang terhadap bacaan. Pada usia 4 sampai 8 tahun masih hidup dalam fantasi. Usia 8 sampai 10 tahun anak mulai menginjak alam realita, mulai dapat mengerti analisa objektif. Tetapi pengetahuan yang berdasarkan pengalaman masih sempit. Pada masa ini mereka aktif, dan selalu tertarik pada hal baru. Pada usia 10 sampai 12 tahun sikap anak terhadap dunia kenyataan makin intelektualistik dan mulai berfikir terhadap realita. Keterangan berdasarkan pada pengalaman diganti dengan keterangan berdasarkan proses berfikir walaupun dalam proses yang sederhana.
Aspek sosial merupakan faktor dari luar yang mempunyai minat, yang termasuk faktor ini pergaulan sesama teman di sekolah, pergaulan sesama teman sebaya pengaruh guru dan orang tua.
Aspek lingkungan, faktor ini merupakan faktor keadaan lingkungan dimana anak tumbuh, adanya perpustakaan, tersedianya fasilitas bacaan yang sesuai dengan kebutuhan, pengaruh media masa radio, televisi, surat kabar dan sebagainya yang mengarah kepada usaha meningkatkan minat baca.
Beberapa penyebab kurangnya minat belajar lingkungan keluarga tidak membiasakan anak dalam kegiatan membaca, tidak tersedianya bahan bacaan yang harus dibaca sedangkan dilingkungan sekolah kurangnya informasi dari guru, tidak tersedianya perpustakaan sekolah atau perpustakaan tidak dimafaatkan secara maksimal, kurangnya bahan perpustakaan yang menarik minat siswa. Disekolah siswa harus dididik untuk memiliki pengetahuan dan ketrampilan memburu, mejaring dan mengelola informasi secara cepat dan tepat. Siswa harus dipersiapkan menjadi manusia terlatih dengan pengadaan dan pengetahuan yang diperoleh di sekolah melatih dan mengembangkannya sendiri untuk menghadapi tantangan di luar sekolah. Semua ini merupakan tuntutan, karena keberhasilan belajar dipengaruhi oleh banyaknya informasi yang diperoleh.
3. Macam-macam Minat
Mengenai macam-macam minat, Kusmiyati, 1991. Pembinaan minat belajar dan pengetahuan literatur untuk remaja. Menyatakan bahwa minat dapat dibedakan atas minat primitif dan kultural (sosial). Minat primitif adalah minat yang timbul karena kebutuhan jasmani, misalnya minat terhadap makanan, hubungan antar manusia. Adapun minat kultural, merupakan hasil pendidikan. Dalam hal ini, minat belajar merupakan minat kultural.
Minat dibedakan juga atas minat primitif dan minat ilmiah. Minat primitif adalah minat yang belum didasarkan atas pengertian terhadap obyek. Dengan kata lain, subyek belum mengetahui manfaat obyek terhadap dirinya serta tidak mengetahui apakah dirinya mampu untuk menjangkau obyek yang diminatinya. Sedangkan minat ilmiah yaitu minat yang didasarkan pada pengertian bahwa obyek tersebut bermanfaat dan subyek mampu menjangkaunya.
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Rancangan Penelitian
Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan rancangan penelitian tindakan kelas (Class Room Action Research) dengan tujuan untuk memecahkan permasalahan-permasalahan secara langsung yang dialami oleh siswa yaitu mengubah atau memperbaiki perilaku negatif siswa yang tidak menyukai terhadap mata pelajaran PKPS DAN BAHASA INDONESIA, dengan harapan pada saat atau setelah penelitian ini minat belajar PKPS DAN BAHASA INDONESIA, siswa SDN Sumberjo 01 Kecamatan Sanankulon Kabupaten Blitar dapat meningkat dan akhirnya prestasipun juga meningkat. Rancangan ini dipilih karena penelitian tindakan kelas adalah suatu bentuk penelaahan atau inkuiri melalui refleksi diri yang dilakukan oleh peserta kegiatan pendidikan tertentu (misalnya guru, siswa, dan atau kepala sekolah) dalam situasi sosial (termasuk pendidikan) untuk memperbaiki rasionalitas dan kebenaran serta keabsahan : (a) praktek sosial; (b) pemahaman mereka mengenai praktik-praktik tersebut; (c) situasi kelembagaan tempat praktik itu dilaksanakan (Carr & Kemmis, 1986).
B. Populasi dan Sampel
Populasi yang dimaksud, yaitu siswa SDN Sumberjo 01, Kecamatan Sanankulon Kabupaten Blitar. Karena jumlahnya terlalu banyak maka sebagai sampel hanya diambil sebanyak 36 siswa, mulai kelas III sampai dengan kelas VI.
C. Analisis Data
Dalam setiap penelitian harus ada obyek atau sasaran yang akan diteliti dengan tujuan untuk memperoleh data yang diinginkan dalam penelitian ini data yang dimaksud adalah :
1. Data mengenai minat belajar siswa siswa SDN Sumberjo 01 Kecamatan Sanankulon Kabupaten Blitar khususnya untuk bidang studi PKPS DAN BAHASA INDONESIA baik sebelum maupun sesudah diadakan penelitian.
2. Data mengenai pemanfaatan perpustakaan yang berhubungan dengan minat belajar siswa siswa SDN Sumberjo 01 Kecamatan Sanankulon Kabupaten Blitar khususnya yang berhubungan dengan bidang studi PKPS DAN BAHASA INDONESIA.
D. Instrumen Penelitian
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah :
1. Angket
2. Pedoman observasi dan
3. Pedoman wawancara
Angket : dipergunakan untuk mengumpulkan data yang ditujukan kepada siswa siswa SDN Sumberjo 01 Kecamatan Sanankulon Kabupaten Blitar. Angket yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah angket berstruktur yaitu angket yang sudah dilengkapi dengan alternatif jawaban dan angket tidak berstruktur yaitu angket yang belum dilengkapi dengan alternatif jawaban dengan tujuan untuk menjawab pertanyaan.
Observasi : dipergunakan untuk mengumpulkan data secara langsung ditempat kejadian dan diusahakan secara diam-diam jadi siswa tidak tahu kalau dirinya sedang diobservasi, sehingga data yang diperoleh benar-benar asli dan tidak dibuat-buat.
Wawancara : dipergunakan untuk mengumpulkan data dari siswa mengenai hal-hal yang masih berkaitan dengan minat belajar siswa dan perpustakaan yang masih kurang atau belum terungkap melalui angket dan observasi. Wawancara juga di tujukan kepada petugas perpustakaan dengan tujuan mendapatkan data yang lebih akurat tentang kunjungan siswa dan buku yang dipinjam serta hal-hal lain yang berhubungan dengan perpustakaan.
1. Angket
Pengertian angket kemudian oleh Steven, seperti dikutip oleh Ndraha (1995:120) adalah setiap daftar pertanyaan yang disiapkan dan digunakan untuk memperoleh informasi tentang suatu hal dari responden.
Angket dipilih sebagai alat utama dalam penelitian ini karena :
a. Angket dapat dipergunakan untuk responden yang berjumlah cukup banyak, dan data diperoleh dalam waktu yang relatif bersamaan, sehingga dapat menghemat waktu.
b. Teknik angket sangat efektif, mengingat item pertanyaan yang akan menjawab responden cukup banyak.
c. Susunan pertanyaan dalam angket, disesuaikan dengan tujuan penelitian, sehingga pengolahan data yang diperoleh dari angket lebih mudah.
Angket yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah kombinasi antara angket berstruktur dengan angket tidak nerstruktur. Pada angket berstruktur setiap item pertanyaan telah dilengkapi dengan alternatif jawaban, sehingga siswa tinggal memilih kemungkinan-kemungkinan jawaban itu sesuai dengan pendpatnya. Angket tidak berstruktur untuk mengisi titik-titik pada kolom jawaban yang telah disediakan. Penggunaan kombinasi dari angket tersebut dimaksudkan untuk :
a. Mengurangi beberapa kelemahan kedua angket tersebut, sehingga data yang diperoleh lebih obyektif.
b. Untuk memberikan kesempatan kepada koresponden menjawab pertanyaan secara bebas, pada kolom yang telah disediakan.
2. Observasi
Observasi digunakan dalam pengumpulan data terhadap keberadaan Perpustakaan Sekolah SDN Sumberjo 01 Kec. Sanankulon Kabupaten Blitar. Dalam hal ini observasi dilakukan secara langsung pada tempat dimana suatu peristiwa atau keadaan itu terjadi, dilakukan dengan menggunakan format pedoman observasi yang telah disiapkan. Observasi dipilih dengan pertimbangan :
a. Data yang dikumpulkan merupakan gejala yang nampak dan dapat diamati langsung dengan observasi, sehingga memperoleh data yang asli.
b. Obyek yang diobservasi tunggal, sehingga memudahkan observasi langsung dengan waktu yang tersedia.
c. Menghindari obyek untuk memberi informasi tentang dirinya sehingga dapat memperoleh data obyektif seperti yang diharapkan. Sedangkan alat pengumpulan data seperti yang disebutkan, menggunakan alat perekaman atau format cheklist (pedoman observasi), ini dimaksudkan :
* Tidak perlu mencatat panjang lebar tentang gejala-gejala yang nampak, karena dapat dilakukan dengan memberi tanda chek pada tingkatan mana gejala itu nampak.
* Menghemat waktu yang dipergunakan dalam observasi.
3. Wawancara
Disamping pemakaian kedua instrumen data tersebut, dalam penelitian ini digunakan juga wawancara. Yang dimaksud wawancara yaitu "Percakapan dengan maksud tertentu, percakapan itu dilakukan oleh kedua pihak, yaitu pewawancara yang memberikan pertanyaan dan yang diwawancarai".
(Moeloeng, 1990:115). Penggunaan teknik wawancara dimaksudkan untuk menggali masalah-masalah penting yang belum terungkap melalui angket atau observasi.
E. Teknik Pengumpulan Data
1. Teknik pengumpulan data mengenai pemanfaatan perpustakaan SDN Sumberjo 01 dengan menggunakan angket dilakukan dengan mengajukan sejumlah pertanyaan kepada siswa. Angket yang digunakan adalah kombinasi angket berstruktur dan tak berstruktur seperti yang telah diuraikan di depan. Selain angket juga diajukan pertanyaan dengan menggunakan pedoman wawancara. Hal ini dilaksanakan bertepatan dengan penyebaran angket untuk observasi juga digunakan untuk mengumpulkan data pemanfaatan perpustakaan. Dilakukan secara langsung pada tempat peristiwa atau keadaan itu terjadi, dilakukan dengan menggunakan format pedoman observasi yang telah disiapkan.
2. Teknik mengumpulkan data minat belajar. Dalam hal ini menggunakan angket yang hanya ditujukan kepada siswa SDN Sumberjo 01 dengan mengajukan sejumlah pertanyaan kepada siswa. Angket yang digunakan adalah kombinasi angket berstruktur dan tidak berstruktur. Setelah data itu diperoleh digunakan model analisis tertentu. Teknik analisis data yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah dengan teknik analisa prosentase, sehubungan dengan analisis prosentase, sehubungan dengan analisis prosentase, Winarno Surachmad, (1992:230) menyatakan " .... bila dikehendaki prosentase, perhitungan dilakukan dengan sejumlah frekuensi ... lalu membagi jumlah dengan N ...", keterangan tersebut dapat digambarkan dalam rumus sebagai berikut :
Keterangan :
P = Prosentase
F = Banyaknya responden yang menjawab suatu jawaban
N = Jumlah seluruh responden
Sedangkan kriteria yang menjadi patokan adalah adalah sebagai berikut :
No. | Prosentase | Kriteria |
1. | 81 % - 100% | Sangat Efektif |
2. | 61 % - 80 % | Efektif |
3. | 41 % - 60 % | Cukup Efektif |
4. | 21 % - 40 % | Kurang Efektif |
5. | 0 % - 20 % | Tidak Efektif |
BAB IV
HASIL ANALISA DATA
Dalam bab ini akan dipaparkan hasil analisis data secara obyektif. Hasil analisis data merupakan bagian utama dalam penelitian karena dari hasil penelitian dapat kita lihat secara jelas, lengkap dan obyektif. Seperti apa adanya sesuai dengan situasi dan kondisi di SDN Sumberjo 01 Kec. Sanankulon Kab. Blitar berdasarkan pengamatan sehari-hari, wawancara dan angket dengan menfokuskan pada keadaan minat belajar siswa dan pemanfaatan perpustakaan SDN Sumberjo 01 siswa dengan jumlah responden 36 siswa yang terbagi menjadi 2 siklus dalam waktu 1 bulan.
Siklus pertama dilaksanakan pada tanggal 8 Agustus 2005, siklus ke II pada tanggal 15 Agustus 2005.
A. Keadaan Minat Belajar Siswa SDN Sumberjo 01 Kecamatan Sanankulon Kabupaten Blitar.
Data pada siklus ke I ini kami ambil dengan menggunakan teknik pengumpulan data berdasarkan wawancara dan angket sebelum siswa diberikan motivasi atau tugas yang berhubungan dengan minat membaca siswa dan pemanfaatan perpustakaan. Hasil penelitian dapat dilihat dalam tabel sebagai berikut :
Tabel (1) Koleksi Kepustakaan yang diminati siswa
No | Alternatif | Frekuensi | Prosentase |
1. | Buku yang menunjang pelajaran | 12 | 33,33 % |
2. | Buku Biografi | 3 | 8,33 % |
3. | Surat kabar dan majalah | 5 | 13,89 % |
4. | Buku-buku fiksi | 16 | 44,44 % |
Jumlah | 36 | 100 % |
Dari tabel tersebut diatas dapat dilihat bahwa koleksi kepustakaan yang diminati siswa adalah :
a. Buku yang menunjang pelajaran menduduki urutan ke 2 yaitu 33,33 %.
b. Buku biografi berada pada urutan ke 4 yaitu 8,33 %.
c. Surat kabar dan majalah pada urutan ke 3 yaitu 13,89 %.
d. Buku-buku fiksi mendapat urutan ke 1 yaitu 44,44 %.
2. Motivasi Siswa ke Perpustakaan
Melalui wawancara dan angket dapat diketahui latar belakang mengapa siswa datang ke perpustakaan. Jawaban dapat dilihat dalam tabel sebagai berikut.
No | Alternatif | frekuensi | Prosentase |
1. | Mengisi waktu senggang | 5 | 13,89 % |
2. | Menyelesaikan tugas dari guru | 14 | 38,89 % |
3. | Menemani teman | 4 | 11,11 % |
4. | Meminjam buku yang berhubungan dengan pelajaran | 13 | 36,11 % |
Jumlah | 36 | 100 % |
Dari tabel tersebut dapat diketahui bahwa sebagian besar siswa yang datang ke perpustakaan mempunyai suatu tujuan yaitu menyelesaikan tugas dari guru (38,89 %), kedua meminjam buku yang berhubungan dengan pelajaran (36,11 %), ketiga menemani teman (11,11 %), ke empat mengisi waktu senggang (13,89 %) berarti agar siswa rajin datang ke perpustakaan maka perlu sekali adanya motivasi dari guru.
3. Aktifitas siswa dalam memanfaatkan perpustakaan
Setelah siswa datang diperpustakaan kegiatan berikutnya adalah melakukan aktifitas berkaitan dengan pemanfaatan perpustakaan, hal ini dapat dilihat dalam tabel sebagai berikut :
No | Alternatif Jawaban | Frekuensi | Prosentase |
1. | Belajar sendiri maupun kelompok | 5 | 13,89 % |
2. | Meminjam untuk dibaca | 9 | 25 % |
3. | Membaca dibawa pulang | 14 | 38,89 % |
4. | Membaca majalah dan surat kabar | 6 | 16,67 % |
5. | Istirahat dan berkumpul dengan teman | 2 | 5,56 % |
Jumlah | 36 | 100 % |
Dari tabel tersebut dapat diketahui bahwa aktivitas siswa untuk memanfaatkan perpustakaan yang terbanyak adalah meminjam untuk dibawa pulang karena waktunya lebih banyak dan lebih bebas dilihat dari prosentase ada 38,89 %, yang kedua meminjam untuk dibaca ditempat yang telah disediakan 25 %, ke tiga membaca majalah dan surat kabar 16,67 %, ke empat belajar sendiri maupun kelompok dengan memanfaatkan buku di perpustakaan 13,89 %, dan ke lima siswa ke perpustakaan dengan tujuan untuk sekedar beristirahat dan berkumpul dengan teman-teman 5, 56 %. Dari tabel tersebut dapat diketahui peminjaman terbesar adalah untuk dibawa pulang karena waktu lebih lama dan lebih bebas hal ini menaunjukan adanya indikasi bahwa minat baca siswa kurang walaupun hal ini masih lebih baik dari pada tidak sama sekali.
4. Lama waktu kunjung ke perpustakaan
Waktu berkunjung ke perpustakaan yang paling banyak adalah waktu istirahat, ada lagi pada saat ada jam kosong misalnya pada saat ada guru yang tidak masuk atau selesai kerja bakti pada jam-jam yang kurang efektif. Istirahat waktunya 15 menit tetapi belum tentu waktu 15 menit itu dimanfaatkan semuanya oleh siswa sehingga pengaturan waktu sepenuhnya tergantung pada siswa itu sendiri. Untuk lebih jelasnya ada baiknya kita lihat pada tabel berikut ini.
Tabel (4) Lama waktu kunjung keperpustakaan
No | Alternatif Jawaban | Frekuensi | Prosentase |
1. | Lebih dari 15 menit | 4 | 11,11 % |
2. | Antara 10 – 15 menit | 17 | 47,22 % |
3. | Kurang dari 10 menit | 8 | 22,22 % |
4. | Tidak tentu | 7 | 19,44 % |
Jumlah | 36 | 100 % |
Dari tabel tersebut diketahui bahwa siswa yang berkunjung diperpustakaan banyak yang menjawab antara 10-15 menit yaitu 17 dari 36 responden atau 47,22 % hal ini berarti banyak siswa yang memanfaatkan waktu istirahat untuk berkunjung ke perpustakaan berarti waktu istirahat mamang waktu yang cukup efektif untuk berkunjung di perpustakaan bagi siswa karena apabila mengambil waktu kosong belum tentu kalau ada sedangkan waktu-waktu yang lain misalnya sebelum atau sesudah pelajaran waktunya sangat sempit.
5. Koleksi Perpustakaan yang diminati siswa
Tidak semua buku-buku di perpustakaan diminati oleh siswa dan belum tentu buku yang baik menurut guru juga baik menurut siswa dan belum tentu buku yang kurang bermanfaat bagi guru juga dianggap kurang bermanfaat bagi siswa. Jelasnya koleksi perpustakaan dan ada yang diminati oleh siswa dan ada pula yang tidak diminati oleh siswa. Contohnya seperti yang terdapat dalam tabel berikut ini.
Tabel (5) Koleksi Perpustakaan yang tidak diminati siswa
No | Alternatif Jawaban | Frekuensi | Prosentase |
1. | Buku-buku fiksi | 10 | 27,78 % |
2. | Buku-buku non fiksi | 3 | 8,33 % |
3. | Buku referensi | 7 | 19,44 % |
4. | Biografi | 2 | 5,56 % |
5. | Buku majalah dan surat kabar | 5 | 13,89 % |
6. | Semua berminat | 9 | 25 % |
Jumlah | 36 | 100 % |
Dari tabel tersebut dapat diketahui bahwa buku-buku fiksi menduduki tempat yang tertinggi yaitu 10 dari 36 responden atau setara dengan 27,78 % sedangkan yang terendah adalah buku biografi yaitu 2 responden atau 5,56 %. Hal ini berarti bahwa siswa kurang tertarik dengan PKPS DAN BAHASA INDONESIA atau riwayat seseorang tetapi lebih tertarik pada cerita atau hasil karya.
6. Peminjaman bahan Pustaka oleh siswa
Tabel di bawah ini bertujuan untuk mengetahui frekuensi peminjaman siswa terhadap bahan-bahan pustaka yang tersedia di perpustakaan, hasilnya dapat dilihat dalam tabel sebagai berikut :
Tabel (6) Peminjaman Bahan Pustaka oleh Siswa
No | Alternatif Jawaban | Frekuensi | Prosentase |
1. | Selalu | 4 | 11,11 % |
2. | Sering | 12 | 33,33 % |
3. | Kadang-kadang | 16 | 44,44 % |
4. | Tidak pernah sama sekali | 4 | 11,11 % |
Jumlah | 36 | 100 % |
Dari tabel tersebut dapat diketahui bahwa jawaban siswa yang paling banyak mengatakan kadang-kadang yaitu 16 dari 36 responden atau setara dengan 44,44 % hal ini menunjukkan bahwa frekuensi kunjungan siswa keperpustakaan untuk meminjam buku dapat dikatakan kurang berarti minat membaca siswapun juga kurang.
7. Bahan Pustaka yang Dipinjam Siswa
Tabel dibawah ini bertujuan untuk mengetahui jenis buku apa saja yang sering dipinjam oleh siswa. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat dalam tabel di bawah ini.
Tabel (7) bahan Pustaka yang Dipinjam Siswa
No | Alternatif Jawaban | Frekuensi | Prosentase |
1. | Buku pelajaran atau paket | 14 | 38,89 % |
2. | Buku penunjang pelajaran | 10 | 27,78 % |
3. | Buku ilmu sosial | 4 | 11,11 % |
4. | Buku eksakta | - | - |
5. | Buku-buku sastra | 1 | 2,78 % |
6. | Buku lain-lain | 7 | 19,44 % |
36 | 100 % |
Tabel diatas menunjukkan bahwa jenis-jenis buku yang sering dipinjam oleh adalah buku pelajaran atau paket yaitu 14 dari 36 responden atau setara dengan 38,89 %, kedua buku lain-lain seperti terdapat pada tabel 4.1 yaitu buku-buku fiksi, surat kabar dan majalah menunjukkan angka 19,44 % atau 7 dari 36 responden, ke tiga buku penunjang pelajaran 27,78 %, ke empat buku ilmu sosial 11,11 %, ke lima buku-buku sastra 2,78 % dan yang paling tidak diminati siswa adalah buku eksakta yaitu 0 dari 36 responden atau setara dengan 0 %. Hal ini berarti minat membaca dan minat untuk berfikir siswa masih rendah dan terbanyak adalah buku pelajaran atau paket. Hal ini menunjukkan bahwa motivasi anak keperpustakaan, bukan berasal dari anak sendiri melainkan ada faktor lain dari luar, misalnya faktor guru dan faktor untuk memperoleh nilai yang lebih baik. Oleh karena itu kedatangan siswa di perpustakaan untuk membaca masih memerlukan motivasi dari guru baik melalui pemberian semangat maupun penugasan dengan demikian kami masih memerlukan siklus berikutnya yaitu siklus kedua dengan responden dan permasalahan-permasalahan yang sama untuk mengetahui perkembangan selanjutnya. Siklus kedua dilaksanakan pada minggu ke III bulan Agustus 2005:
Siklus kedua merupakan refleksi dari siklus pertama. Berdasarkan angket dan wawancara terhadap siswa sebelum diberikan penjelasan-penjelasan dapat dilihat pada proses siklus pertama. Sedangkan berdasarkan observasi serta wawancara dengan petugas perpustakaan menunjukkan.bahwa minat membaca siswa SDN Sumberjo 01 Kecamatan Sanankulon Kabupaten Blitar masih rendah bahkan belum sebanding dengan jumlah siswa seluruhnya dan hampir merata untuk semua mata pelajaran padahal berdasarkan pengamatan dan wawancara terhadap siswa diketahui bahwa buku yang dimiliki oleh sebagian besar siswa dari seluruh mata pelajaran hanya LKS yang materinya sangat kurang, oleh karena itu permasalahan ini harus dianggap dan ditangani secara serius dan dapat dijadikan alasan mengapa siklus ke II ini perlu diadakan.
Pada pelaksanaan siklus kedua siswa diberikan pengertian, penjelasan, dan pengarahan, serta pemberian tugas yang berkaitan dengan mata pelajaran PKPS DAN BAHASA INDONESIA kelas III dan manfaat perpustakaan setelah itu baru diadakan penelitian yang sama seperti pada siklus pertama dengan tehnik pengumpulan data wawancara dan angket. Hasil penelitian dapat dilihat sebagai berikut :
Tabel (1) Koleksi kepustakaan yang diminati siswa.
No | Alternatif Jawaban | Frekuensi | Prosentase |
1. | Buku yang menunjang pelajaran | 29 | 80,56 % |
2. | Buku biografi | 0 | 0 % |
3. | Surat kabar dan majalah | 3 | 8,33 % |
4. | Buku-buku fiksi | 4 | 11,11 % |
Jumlah | 4 | 100 % |
Dari tabel tersebut dapat dilihat bahwa koleksi kepustakaan yang diminati siswa adalah :
a. Buku yang menunjang pelajaran menduduki urutan pertama yaitu 29 responden atau setara dengan 80,56 %.
b. Buku-buku fiksi menduduki urutan ke dua yaitu 4 dari 36 responden atau setara dengan 11,11 %.
c. Urutan ke tiga adalah surat kabar dan majalah yaitu 3 dari 36 responden atau setara dengan 8,33 %.
d. Urutan ke empat adalah buku biografi yaitu 0 dari 36 responden atau setara dengan 0 %.
Dari tabel tersebut dapat diketahui bahwa buku penunjang mata pelajaran PKPS DAN BAHASA INDONESIA mengalami peningkatan yang signifikan yaitu dari 12 menjadi 29 siswa atau dari 33,33 % menjadi 80,56 %.
2. Motivasi Siswa ke Perpustakaan
Pada siklus pertama motivasi siswa keperpustakaan sebagian besar adalah menyelesaikan tugas dari guru jadi bukan dari siswa itu sendiri. Untuk siklus kedua hasilnya dapat dilihat dalam tabel sebagai berikut.
Tabel (2) Motivasi Siswa ke Perpustakaan
No | Alternatif Jawaban | Frekuensi | Prosentase |
1. | Mengisi waktu senggang | 2 | 5,56 % |
2. | Menyelesaikan tugas dari guru | 3 | 8,33 % |
3. | Menemani teman | 0 | 0 |
4. | Meminjam buku yang berhubungan dengan pelajaran PKPS DAN BAHASA INDONESIA. | 31 | 86,11 % |
36 | 100 % |
Dari tabel tersebut terlihat bahwa setelah siswa diberikan pengertian, penjelasan, pengarahan yang berkaitan dengan mata pelajaran PKPS DAN BAHASA INDONESIA dan manfaat perpustakaan menunjukkan siswa yang datang mengalami peningkatan (berdasarkan wawancara dengan petugas perpustakaan) sedangkan motivasi siswa ke perpustakaan juga mengalami pergeseran yaitu dari menyelesaikan tugas dari guru menjadi meminjam buku yang berkaitan dengan pelajaran PKPS DAN BAHASA INDONESIA atau motivasi datang dari siswa itu sendiri yaitu 13 dari 36 responden menjadi 31 atau setara dengan 86,11 %.
3. Aktifitas Siswa di Perpustakaan.
Pada siklus pertama menunjukkan bahwa aktifitas siswa diperpustakaan yang terbanyak adlah meminjam untuk dibawa pulang kedua untuk dibaca di perpustakaan. Untuk siklus kedua dapat dilihat dalam tabel berikut ini.
Tabel (3) Aktifitas Siswa di Perpustakaan
No | Alternatif Jawaban | Frekuensi | Prosentase |
1. | Belajar sendiri maupun kelompok | - | 0 % |
2. | Meminjam dibaca di perpustakaan | 5 | 13,89 % |
3. | Meminjam dibawa pulang | 30 | 83,33 % |
4. | Membaca majalah dan surat kabar | 1 | 2,77 % |
5. | Istirahat dan berkumpul dengan teman. | - | 0 % |
Jumlah | 36 | 100 % |
Dari tabel tersebut diketahui adanya perubahan-perubahan yang sangat besar yaitu pada peminjaman buku penunjang mata pelajaran untuk dibawa pulang yaitu dari 14 dari 36 responden menjadi 30 responden atau 83,33 %. Hal ini menunjukkan bahwa siswa mulai menyadari arti penting sebuah buku dan manfaat dari perpustakaan.
4. Lama Waktu Kunjung ke Perpustakaan
Dari siklus pertama pada tabel 4.4 diketahui bahwa banyak siswa yang berkunjung ke perpustakaan antara 10-15 menit yaitu dengan memanfaatkan waktu istirahat. Untuk siklus ke dua dapat dilihat dalam tabel sebagai berikut.
Tabel (4) Lama Waktu Kunjung ke Perpustakaan
No | Alternatif Jawaban | Frekuensi | Prosentase |
1. | Lebih dari 15 menit | 4 | 11,11 % |
2. | Antara 10-15 menit | 21 | 58,33 % |
3. | Kurang dari 10 menit | 2 | 5,56 % |
4. | Tidak tentu | 9 | 25 % |
36 | 100 % |
Apabila dilihat dari tabel tersebut ternyata tidak banyak perubahan yang berarti, hal ini menunjukkan bahwa waktu istirahat memang merupakan waktu yang efektif untuk berkunjung ke perpustakaan.
5. Koleksi Perpustakaan yang Diminati Siswa
Apabila kita melihat siklus pertama ternyata tidak semua buku koleksi perpustakaan diminati oleh siswa. Buku yang sangat banyak peminatnya adalah buku cerita / fiksi dan yang sangat sedikit peminatnya adalah buku PKPS DAN BAHASA INDONESIA tentang seseorang (biografi) sedangkan pada siklus kedua hasilnya sebagai berikut.
Tabel (5) Koleksi Perpustakaan yang Diminati Siswa
No | Alternatif Jawaban | Frekuensi | Prosentase |
1. | Buku-buku fiksi | 2 | 5,56 % |
2. | Buku mata pelajaran | 28 | 77,78 % |
3. | Buku referensi | 1 | 2,78 % |
4. | Biografi | - | 0 % |
5. | Buku majalah dan surat kabar | 1 | 2,78 % |
6. | Semua berminat | 4 | 11,11 % |
36 | 100 % |
Pada siklus ke dua buku yang banyak diminati oleh siswa adalah buku mata pelajaran yaitu 77,78 % dan yang kurang peminatnya tetap adalah buku PKPS DAN BAHASA INDONESIA / riwayat hidup seorang / biografi yaitu 0 %.
6. Peminjaman Bahan Pustaka oleh Siswa.
Pada siklus pertama seperti yang terdapat pada tabel (6) terlihat bahwa frekuensi siswa ke perpustakaan berdasarkan wawancara dan angket jawabannya yang terbanyak memnunjukkan kadang-kadang yang berarti minat membaca siswa dapat dikatakan kurang. Pada siklus ke dua hasilnya sebagai berikut.
Tabel (6) Peminjam Bahan Pustaka oleh Siswa
No | Alternatif Jawaban | Frekuensi | Prosentase |
1. | Selalu | 6 | 16,67 % |
2. | Sering | 18 | 50 % |
3. | Kadang-kadang | 10 | 27,78 % |
4. | Tidak pernah sama sekali | 2 | 5,56 % |
Jumlah | 36 | 100 % |
Dari tabel (6) dapat diketahui bahwa keadaan siswa yang meminjam buku diperpustakaan ada pergeseran yaitu dari "kadang-kadang" ke "sering" hal ini juga sesuai dengan pendapat dari petugas perpustakaan yaitu Bp. Lastriono berdasarkan pada pengamatan dan data peminjaman.
Dengan demikian berarti pada siklus kedua ini secara umum dapat diketahui ada peningkatan.
B. Pemanfaatan Perpustakaan Sekolah
Hasil analisa tentang pemanfaatan perpustakaan masih berkaitan dengan rumusan masalah dan tujuan penelitian seperti yang tercantum dalam bab pendahuluan. Disamping itu dalam analisa ini kami berusaha memaparkan apa yang menjadi rumusan masalah dan memberikan jalan keluar untuk memecahkan masalahnya sehingga perpustakaan dapat dimanfaatkannya secara optimal oleh semua warga sekolah pada umumnya dan siswa siswa pada khususnya yang berkaitan dengan mata pelajaran PKPS DAN BAHASA INDONESIA. Dalam bab pendahuluan juga sudah dijelaskan bahwa salah satu kendala yang ada pada siswa berkaitan dengan pembelajaran PKPS DAN BAHASA INDONESIA salah satu diantaranya adalah buku yang dimiliki oleh sebagian besar siswa hanya LKS yang diikuti dengan minat atau semangat membaca yang kurang tetapi kita tidak dapat hanya menyalahkan siswa dan buku yang kurang karena pendidikan merupakan suatu sistem sehingga disamping guru harus mempunyai cara-cara tertentu kepada siswa untuk belajar sarana-sarana lain juga harus dibenahi misalnya perpustakaan. Melihat permasalahan-permasalahan yang ada di SDN Sumberjo 01 maka dapat dikatakan bahwa perpustakaan merupakan jantung dari sekolah oleh karena itu harus selalu sehat dan dapat dimanfaatkan sebagaimana layaknya. Analisa perpustakaan diklasifikasikan sebagai berikut.
a. Kendala-kendala yang dihadapi dalam pemanfaatan perpustakaan sekolah sebagai sarana atau media peningkatan minat baca siswa.
b. Cara mengatasi masalah-masalah yang dihadapi dalam pemanfaatan perpustakaan sekolah sebagai sarana atau media peningkatan minat baca siswa.
c. Bentuk-bentuk pemanfaatan perpustakaan sekolah dalam meningkatkan minat baca siswa.
d. Efektifitas bentuk pemanfaatan perpustakaan dalam meningkatkan minat baca siswa.
e. Manfaat umum perpustakaan sekolah bagi guru dan siswa.
1). Permasalahan-permasalahan yang dihadapi dalam pemanfaatan perpustakaan sebagai sarana untuk meningkatkan minat baca.
Untuk memanfaatkan perpustakaan secara optimal banyak kendala-kendala yang harus dihadapi oleh sekolah, guru, siswa, dan petugas perpustakaan. Kendala-kendala tersebut sebagai berikut :
a). Sekolah
Sekolah sebagai lembaga pendidikan banyak menghadapi kendala-kendala yang berkaitan dengan pemanfaatan perpustakaan, kendala yang paling prinsip bagi sekolah terletak pada dana ada pepatah bahasa jawa yang mengatakan "Jer Basuki Mowo Bea" maksudnya apabila kita menginginkan suatu situasi dan kondisi yang lebih baik tentunya harus mengeluarkan biaya, padahal sumber keuangan sekolah yang ada apabila dipergunakan untuk mencukupi semua kebutuhan sekolah tidak mencukupi akhirnya harus membagi dana tersebut berdasarkan kriteria, keperluan mana yang lebih penting atau yang dianggap penting itulah yang harus didahulukan. Sedangkan keperluan perpustakaan pada umumnya walaupun penting seringkali dianggap kurang penting sehingga perpustakaan banyak yang terlengkapi dan kurang dapat dimanfaatkan secara optimal akibatnya permasalahan-permasalahan yang lain bisa bermunculan seperti yang terjadi di SDN Sumberjo 01 Kecamatan Sanankulon Kabupaten Blitar, misalnya :
1). Belum adanya petugas khusus perpustakaan, padahal jumlah siswa seluruhnya 75. Bayangkan seandainya semua siswa aktif diperpustakaan walaupun datangnya tidak bersamaan. Sedangkan akan menambah tenaga, biayanya tidak ada.
2). Sarana dan prasarana yang kurang memadai misalnya pencahayaan ruang kurang dan seringkali ada anai-anai (rayap) sehingga buku-buku dan perabot-perabot lainnya banyak yang rusak. Untuk perbaikan-perbaikan juga memerlukan dana.
3). Koleksi buku-buku, disamping banyak yang sudah usang, rusak, jumlah dan macamnyapun juga kurang untuk pengadaan dan perbaikan-perbaikan juga banyak memerlukan dana.
b). Guru
Karena sarana dan prasarana kurang memadai menyebabkan guru apabila berada di perpustakaan merasa kurang nyaman macam koleksi buku-buku akhirnya materiil / buku yang diperlukan oleh guru tidak diketemukan padahal pengkayaan materi bagi guru sangatlah penting.
c). Siswa
Permasalahan-permasalahan yang dihadapi siswa ada 2 yaitu permasalahan yang berasal dari dalam diri siswa itu sendiri dan permasalahan yang berasal dari luar.
1). Permasalahan dari dalam antara lain kurangnya minat membaca siswa apalagi didukung dengan sistem pembelajaran model lama yang cenderung searah atau guru dianggap segala-galanya. Siswa hanya menarima pesan apa yang telah disampaikan oleh guru sehingga siswa lambat laun menjadi pasip dan hanya menggantungkan pada guru.
2). Permasalahan yang berasal dari luar pribadi siswa antara lain berbagai macam permasalahan yang berkaitan dengan perpustakaan, misalnya sarana dan prasarana yang kurang mendukung, jumlah dan macam buku kurang, jumlah petugas kurang, petugas kurang profesional dan sebagainya.
3). Petugas Perpustakaan
Permasalahan yang dihadapi oleh petugas perpustakaan berasal dari kurangnya dana sehingga petugas masih menggunakan tenaga guru yang ada saja
dan kurang profesional, kurangnya sarana dan prasaran yang memadai bukupun banyak yang rusak, kurang, usang, hilang, sering bercampur dengan kelompok buku-buku yang lain serta tidak dapat melayani warga sekolah secara optimal.
2. Cara mengatasi permasalahan-permasalahan yang berkaitan dengan pemanfaatan perpustakaan
Setiap tindakan pasti ada kendalanya dan setiap kendala pasti ada cara untuk mengatasinya.
Permasalaha-permasalahan yang terjadi pada SDN Sumberjo 01 Kecamatan Sanankulon Kabupaten Blitar :
a. Khususnya permasalahan yang berkaitan dengan dana sedikit demi sedikit sudah mulai dapat diatasi berkat kerjasama antara sekolah dengan pemerintah, guru, siswa, alumni, wali murid, serta komite sekolah dan yang lebih penting lagi yaitu diadakannya pembenahan management.
b. Tenaga yang kurang dapat diatasi dengan pembinaan dan mengoptimalkan tenaga yang ada agar lebih efektif dan efisien.
c. Untuk mengatasi banyaknya siswa yang datang bersamaan diperpustakaan diadakan penjadwalan, kecuali dalam keadaan tertentu yang harus dilayani pada waktu itu. Misalnya kalau ada tugas dari guru yang harus segera diselesaikan atau disuruh oleh guru meminjam buku paket untuk kegiatan pembelajaran.
d. Sarana dan prasarana yang kurang memadai sudah mulai diadakan pembenahan. Misalnya dengan mengganti rak-rak buku dari kayu yang sudah rusak atau dimakan rayap diganti dengan rak-rak dari besi.
e. Koleksi buku-buku yang rusak diperbaiki, yang sudah usang (misalnya buku-buku paket lama) disisihkan dan bisa dipakai apabila diperlukan. Jumlah dan macamnya pun ditambah ada yang dari pemerintah swadaya sekolah, dari siswa yaitu infak siswa yang baru lulus baik berupa buku maupun uang.
f. Macam-macam buku penunjang mata pelajaran, pengdaannya diserahkan pada guru yang bersangkutan dan apabila harus membeli dananya diganti oleh sekolah.
g. Kurangnya minat belajar khususnya bidang studi PKPS DAN BAHASA INDONESIA dapat diatasi dengan berbagai macam metode pengajaran yang menarik misalnya dengan metode DD/TC. Analisis kristis tentang masa lalu, role playing, kolaborasi atau lainnya sesuai dengan alokasi waktu serta materi yang akan disampaikan. Sedangkan yang berkaitan dengan perpustakaan, materi yang akan disampaikan jangan sampai diberikan semuanya kepada siswa secara utuh pada sistem pengajaran model lama / searah, jadi siswa harus diberikan kesempatan untuk berfikir, mengeluarkan pendapat, bertanya, menyanggah dan usahakan berikan umpan atau tugas lain yang dibuku LKS tidak ada dan harus di cari dibuku paket atau buku lain yang ada di perpustakaan. Sehingga siswa lebih kreatif dan tidak hanya tergantung kepada guru bahkan apabila siswa belajar atau membaca dan mengerjakan tugas maka siswa juga akan mendapatkan pengetahuan-pengetahuan yang lain.
3. Bentuk pemanfaatan perpustakaan untuk meningkatkan minat belajar siswa.
Bentuk pemanfaatan perpustakaan terhadap minat belajar siswa khususnya mata pelajaran dapat diawali dengan pertanyaan-pertanyaan yang biasa muncul baik dari guru maupun siswa, misalnya mengapa pelajaran PKPS DAN BAHASA INDONESIA banyak yang tidak senang, membosankan, kuno dan lain-lain. Hal ini harus dicari dulu penyebabnya mangapa siswa cepat bosan dan merasa tidak senang bahkan guru-guru lainpun juga banyak yang menganggap bahwa pelajaran PKPS DAN BAHASA INDONESIA tidak begitu penting karena tidak langsung dapat menghasilkan uang. Ada lagi yang berpendapat yang terpenting adalah mata pelajaran eksakta, pelajaran PKPS DAN BAHASA INDONESIA tanpa belajarpun bisa dan sebagainya. Ingat pendidikan merupakan suatu sistem oleh karena itu banyak komponen-komponen yang terlibat di dalamnya, misalnya guru, siswa, metode, media, sarana-prasarana, lingkungan belajar dan sebagainya. Pada umumnya siswa adalah menurut dan guru pada dasarnya mempunyai peranan yang sangat besar dalam kegiatan pembelajaran oleh karena itu kegiatan belajar dapat berjalan dengan baik atau tidak, menarik atau membosankan, penting atau tidak semua ini banyak tergantung pada bagaimana guru mengelola kegiatan pmbelajaran, bagaimana guru mempergunakan dan memilih metode yang tepat, bagaimana guru memanfaatkan sarana dan prasarana yang ada, bagaimana guru memerankan siswa agar ikut berpartisipasi di dalamnya, dan bagaimana guru berakting baik di dalam maupun diluar kelas dan sebagainya.
Dari keterangan tersebut dapatlah kiranya di perjelas lagi dalam kegiatan pembelajaran bab I dengan pokok bahasan peristiwa-peristiwa penting sekitar Proklamasi.
Pada pertemuan awal ada baiknya diadakan penjajakan dulu kepada siswa mengenai sikap siswa terhadap mata pelajaran PKPS DAN BAHASA INDONESIA, bagaimana cara mempelajari PKPS DAN BAHASA INDONESIA, dan apa manfaat mempelajari PKPS DAN BAHASA INDONESIA, karena belum tentu semua siswa mengerti menfaat belajar PKPS DAN BAHASA INDONESIA atau setidak tidaknya kita jelaskan misalnya salah satu manfaat mempelajari PKPS DAN BAHASA INDONESIA adalah apabila tindakan-tindakan bangsa Indonesia pada waktu itu ada kesalahan-kesalahan maka kita tidak akan mengulangi lagi dan apabila benar atau baik marilah kita jadikan pedoman dalam mengambil suatu tindakan dimasa seka-rang dan yang akan datang karena kejadian-kejadian itu pada dasarnya dulu dengan sekarang banyak kesamaannya bahkan banyak yang terulang kembali hanya mungkin bentuknya yang berbeda oleh karena itu belajar PKPS DAN BAHASA INDONESIA adalah penting. Disamping itu siswa juga perlu diberikan motivasi agar senang mempelajari PKPS DAN BAHASA INDONESIA misalnya ada sebuah moto perjuangan bangsa yang mengatakan "Bangsa yang besar adalah bangsa yang menghargai jasa para pahlawan", Bp. Ir Soekarno Presisen pertama Republik Indonesia pernah berpidato yang diberi judul "Jas Merah" atau jangan sekali-kali melupakan PKPS DAN BAHASA INDONESIA, bahkan para pendidi negara dalam merumuskan pembukaan UUD 1945 sebelum menentukan tujuan negara juga belajar dari PKPS DAN BAHASA INDONESIA seperti di bawah ini.
Alinea pertama pembukaan UUD 1945 apabila ditinjau dari segi PKPS DAN BAHASA INDONESIA bangsa Indonesia telah beratus-ratus tahun dijajah oleh negara lain dan berhak untuk merdeka. Negara-negara lain yang sedang dijajah juga berhak untuk merdeka karena penjajahan dimanapun dan kapanpun pasti tidak sesuai dengan peri-kemanusiaan dan peri-keadilan.
Alinea kedua adalah suatu kenyataan dari bangsa Indonesia, bahwa kemerdekaan ini bukan pemberian atau hadiah dari penjajah tetapi hasil jerih payah perjuangan bangsa Indonesia sendiri selama beratus-ratus tahun untuk menjadi negara yang merdeka, bersatu, berdaulat adil dan makmur.
Alinea ke tiga bangsa Indoensia adalah bangsa yang beragama, bangsa yang bertuhan oleh karena itu kita harus menyadari bahwa perjuangan tidak akan ada artinya apabila Tuhan tidak menghendaki oleh karena itu dalam alinea ke tiga bangsa Indonesia menyatakan bahwa kemerdekaan disamping hasil perjuangan bangsa Indonesia sendiri juga atas rahmat Allah Yang Maha Kuasa.
Pembukaan UUD 1945 alenia satu, dua, dan tiga adalah dokumen PKPS DAN BAHASA INDONESIA perjuangan bangsa Indonesia yang tidak dapat kita lupakan dan kita ingkari dan akhirnya pada tanggal 17 Agustus 1945 bangsa Indonesia merdeka dengan tujuan seperti yang tercantum pada alinea ke empat.
Bp. Ir. Soekarno dan para pendiri negara saja masih memerlukan PKPS DAN BAHASA INDONESIA apalagi kita, saya hanya sebagai guru dan kamu sebagai siswa apakah tidak perlu mempelajari PKPS DAN BAHASA INDONESIA! Jawaban siswa serentak, perlu! Setelah itu guru mengadakan postes untuk menjajaki sampai dimana pengetahuan yang dimiliki oleh siswa sambil memberikan peluang-peluang, kesempatan berfikir, mengemukakan pendapat, bertanya dan sebagainya dengan memperhatikan situasi dan kondisi siswa untuk tetap senang. Contoh, sebelum proklamasi bangsa Indonesia pernah dijajah oleh Jepang selama ± 3,5 tahun. Pada mulanya tindakan Jepang terhadap bangsa Indonesia sangat baik antara lain : para pemuda diajari beladiri, bersama-sama Jepang ikut mendirikan organisasi untuk bangsa Indonesia yang bernama ................ (jawaban di LKS tidak ada), bendera merah putih boleh dikibarkan, Jepang menyampaikan propaganda terhadap bangsa Indonesia yaitu dengan gerakan 3 A, coba sebutkan .......... (jawaban di LKS tidak ada) dan seterusnya. Dari contoh tersebut kita mendapatkan beberapa keuntungan antara lain.
a. Setelah menganalisa siswa dapat menyimpulkan mengapa Jepang berbuat baik terhadap bangsa Indonesia, agar bangsa Indonesia bersedia membantu Jepang untuk melawan sekutu pada perang Asia Pasifik.
b. Siswa dapat menarik hikmah dari kejadian-kejadian itu misalnya: 1). Baik kawan maupun lawan kalau ada maunya biasanya baik. 2). kita harus berhati-hati terhadap orang yang baru kita kenal karena orang tersebut biasanya tidak menunjukkan sifat aslinya.
c. Dengan memberikan umpan-umpan yang tidak ada di LKS dapat mendorong siswa untuk belajar pada sumber yang lain misalnya buku paket atau buku-buku lain yang ada di perpustakaan.
Setelah itu pelajaran dilanjutkan pada pembahasan inti dari materi sampai postes dengan cara-cara yang sama. Pada saat postes diusahakan memberikan tugas kepada siswa baik langsung maupun tidak langsung yang dapat mendorong siswa untuk berkunjung ke perpustakaan guna melengkapi pelajaran hari ini dan persiapan kegiatan pembelajaran untuk pertemuan yang akan datang.
4. Efektifitas Pemanfaatan Perpustakaan Untuk Meningkatkan Minat Belajar Siswa.
Efektifitas pemanfaatan perpustakaan dapat dilihat pada tabel-tabel yang telah dibahas di muka dan dalam proses kegiatan pembelajaran dikelas terdiri dari dua siklus dengan kriteria sebagai berikut.
Tabel (7) Kriteria Efektifitas Pemanfaatan Perpustakaan untuk Meningkatkan
Minat Belajar Siswa.
No | Prosentase | Kriteria |
1. | 81 % - 100 % | Sangat efektif |
2. | 61 % - 80 % | Efektif |
3. | 41 % - 60 % | Cukup Efektif |
4. | 21 % - 40 % | Kurang Efektif |
5. | 0 % - 20 % | Tidak Efektif |
Pada siklus I sengaja siswa tidak / belum diberikan penjelasan-penjelasan mengapa kita mempelajari PKPS DAN BAHASA INDONESIA, apa menfaatnya, bagaimana cara mempelajarinya dan sebagainya dengan tujuan untuk mendapatkan data awal tentang keadaan siswa sebelum diadakan penelitian melalui wawancara angket hasilnya sebagai berikut.
Tabel (8) Hasil Pemanfaatan Perpustakaan Berdasarkan Kriteria Efektifitas
Pada Siklus Pertama.
No | Uraian | Prosentase | Kriteria |
1. | Koleksi perpustakaan / PKPS DAN BAHASA INDONESIA yang diminati oleh siswa. | 33,33 % | Kurang efektif |
2. | Motivasi siswa ke perpustakaan berkaitan dengan penelitian. | 38,89 % | Kurang efektif |
3. | Aktifitas siswa diperpustakaan. | 38,89 % | Kurang efektif |
4. | Lamanya waktu berkaitan dengan istirahat 10 – 15 menit. | 47,22 % | Cukup efektif |
5. | Siswa yang aktif ke perpustakaan. | 33,33 % | Kurang efektif |
Keadaan siswa pada pertemuan siklus pertama, saat dari kegiatan pembelajaran: pada tahap pengenalan siswa kelihatan bersemangat, saat pretes siswa kurang cepat tanggap, pada kegiatan pembelajaran inti siswa memperhatikan dan berusaha untuk memperoleh prestasi yang baik walaupun pengetahuan yang diniliki masih belum cukup, dan pada saat postes terlihat ada peningkatan dan tidak merasa terpaksa pada waktu diberi tugas.
Pada siklus ke dua sebelumnya siswa diberikan pengarahan-pengarahan mengapa kita mempelajari PKPS DAN BAHASA INDONESIA, apa manfaatnya dan bagaimana mempelajarinya dengan tujuan untuk membandingkan keadaan siswa antara sebelum dan sesudah diberikan pengarahan. Hasil analisis data pada siklus ke dua sebagai berikut.
Tabel (9) Hasil Pemanfaatan Perpustakaan Pada Siklus Ke Dua
No | Uraian | Prosentase | Kriteria |
1. | Koleksi perpustakaan / PKPS DAN BAHASA INDONESIA yang diminati oleh siswa. | 77,78 % | Eefektif |
2. | Motivasi siswa ke perpustakaan berkaitan dengan penelitian. | 86,11 % | Sangat efektif |
3. | Aktifitas siswa diperpustakaan. | 83,33 % | Sangat efektif |
4. | Lamanya waktu berkaitan dengan istirahat 10 – 15 menit. | 58,33 % | Cukup efektif |
5. | Siswa yang aktif ke perpustakaan. | 50,00 % | Cukup efektif |
Apabila efektifitas pemanfaatan perpustakaan, ditinjau dari kegiatan pembelajaran di kelas, pada siklus ke dua terlihat efektif banyak siswa yang antusias terhadap mata pelajaran PKPS DAN BAHASA INDONESIA, catatan-catatan yang kurang dan di LKS tidak ada dapat dilengkapi sendiri, pada saat pretes siswa cepat tanggap, pada inti kegiatan pembelajaran siswa dapat mengikuti dan pada saat pretes ada tugas siswa tidak terasa terbebani.
5. Manfaat Perpustakaan SDN Sumberjo 01 Kecamatan Sanankulon Kabupaten Blitar
Secara umum semua warga sekolah di SDN Sumberjo 01 Kecamatan Sanankulon Kabupaten Blitar merasakan manfaat dari perpustakaan sekolah dalam kegiatan pembelajaran, karena perpustakaan merupakan sumber utama baik bagi guru maupun siswa untuk memperoleh pengetahuan dan ketrampilan dengan cara membaca berbagai macam koleksi buku-buku yang ada. Disamping itu perpustakaan guru, maupun menfaat lain khususnya lagi sekolah, guru, maupun siswa yaitu :
a. Sekolah
Perpustakaan bagi sekolah mempunyai arti yang sangat penting karena sekolah mempunyai misi yaitu membantu pemerintah dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa. Sekolah merupakan tempat kegiatan pembelajaran baik bagi guru maupun siswa, sehubungan dengan hal tersebut maka keberadaan perpustakaan sangat diperlukan misalnya sebagai tempat penyimpanan buku-buku bacaan dan fasilitas-fasilitas lain yang menunjang kegiatan pembelajaran dan sebagai sumber utama untuk kegiatan belajar.
b. Guru
Keberadaan perpustakaan bagi guru sangat diharapkan sebab perpustakaan merupakan sumber utama untuk memperoleh pengetahuan bagi siapa saja termasuk guru. Dalam kegiatan pembelajaran, guru dan siswa merupakan salah satu faktor yang sangat dominan akan tetapi tanpa buku dan media-media lain yang berkaitan dengan kegiatan pembelajaran hasil yang diperoleh pasti kurang memuaskan karena guru, buku / tanpa belajar pengetahuan yang akan disampaikan kepada siswa hanya itu-itu saja dan seandainya bertambah mungkin tidak seberapa selain itu guru sebagai fasilitator akan tidak ada artinya kelau guru dan siswa tidak memiliki buku atau media-media yang lain. Jadi buku merupakan kebutuhan pokok bagi guru dalam kegiatan pembelajaran karena dengan membaca pengetahuan kita akan bertambah dan wawasan kita semakin luas.
c. Siswa
Perpustakaan bagi siswa sangat bermanfaat apalagi buku yang dimiliki oleh sebagian besar siswa SDN Sumberjo 01 adalah LKS sedangkan materi yang ada dalam LKS sangat kurang karena hanya mencantumkan materi yang pokok-pokok saja sehingga bagi siswa kurang lengkap oleh karena itu kehadiran perpustakaan di sekolah sangat diperlukan bagi siswa yaitu untuk mendampingi buku LKS, menambah pengetahuan, menambah wawasan dan sebagai sarana untuk berkomunikasi dengan guru atau teman-teman yang lain.
BAB V
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Dengan memperhatikan pembahasan hasil analisis data dan jawaban dari pokok-pokok pertanyaan dalam penelitian, maka kesimpulan yang dapat penulis sampaikan sebagai berikut.
1). Keadaan minat belajar siswa kelas III SDN Sumberjo 01 Kecamatan Sanankulon Kabupaten Blitar terbagi menjadi 2 siklus, yaitu :
a. Siklus pertama dilaksanakan pada tanggal 8 Agustus 2005 dengan tujuan untuk memperoleh data awal sebelum siswa diberikan pengarahan-pengarahan atau penjelasan mengenai apa itu PKPS DAN BAHASA INDONESIA, apa manfaat mempelajari PKPS DAN BAHASA INDONESIA, bagaimana cara mempelajari PKPS DAN BAHASA INDONESIA, apa itu perpustakaan, apa manfaat dari perpustakaan, bagaimana cara memanfaatkan perpustakaan dan sebagainya. Dari data awal tersebut dapat disimpulkan bahwa secara umum keadaan minat belajar siswa masih rendah, kesimpulan ini diperkuat dengan data-data yang ada pada tabel dalam pembahasan BAB IV.
b. Siklus kedua dilaksanakan pada tanggal 15 Agustus 2005 dengan tujuan untuk mendapatkan perbandingan setelah siswa diberikan penjelasan-penjelasan mengenai PKPS DAN BAHASA INDONESIA dan perpustakaan seperti diatas. Hasil analisis data pada siklus kedua menunjukkan adanya peningkatan-peningkatan yang sangat signifikan, hal ini diperkuat dengan data-data yang akurat seperti yang ada pada tabel. Sehingga penelitian pada siklus kedua ini secara umum dapat disimpulkan efektif.
2). Masalah-masalah yang dihadapi baik oleh sekolah, guru, maupun siswa dalam memanfaatkan perpustakaan sekolah adalah :
a. Sekolah
Masalah – masalah yang dihadapi oleh sekolah yang berkaitan dengan perpustakaan terutama adalah dana. Permasalahan ini akhirnya dapat mengembang ke permasalahan-permasalahan yang lain misalnya sarana dan prasarana kurang memadai, koleksi buku baik ditinjau dari segi jumlah maupun macamnya kurang, petugas perpustakaan baik kualitas maupun kuantitas kurang memadai.
b. Guru
Permasalahan yang dihadapi guru ada 2 yaitu permasalahan umum dan permasalahan khusus.
Permasalahan umum yaitu permasalahan atau kekurangan-kekurangan yang biasa dilakukan oleh guru-guru pada umumnya misalnya dalam menggunakan metode kurang bervariatif, cenderung hanya menggunakan metode ceramah dan pemberian tugas sehingga siswa cepat bosan dan kurang dapat menunjukkan rasa simpati kepada pelajaran PKPS DAN BAHASA INDONESIA. Disamping itu pemberian motivasi kepada siswa kurang sehingga semangat belajar siswa rendah dan frekuensi kunjungan ke perpustakaanpun menurun.
Permasalahan khusus yaitu permasalahan yang berkaitan dengan kekurangan-kekurangan yang ada pada perpustakaan, mengakibatkan guru kurang bersemangat untuk berkunjung ke perpustakaan sehingga materi yang disampaikan kepada siswapun juga kurang.
c. Siswa
Permasalahan-permasalahan yang berkaitan dengan siswa di SDN Sumberjo 01 Kecamatan Sanankulon Kabupaten Blitar adalah semangat belajar rendah padahal guru menyadari kemampuan yang dimiliki oleh siswa baik pengetahuan maupun ketrampilan kurang dan buku yang dimiliki oleh sebagian besar siswa hanyalah LKS yang materinya juga banyak kurang.
3. Cara mengatasi permasalahan-permasalahan yang berkaitan dengan pemanfaatan perpustakaan.
a. Permasalahan dana akhirnya dapat diselesaikan dengan kerjasama antara sekolah dengan pemerintah, guru, siswa, alumni, walimurid, komite sekolah serta dengan mengadakan pembenahan management sekolah sehingga sarana dan prasarana, kekurangan koleksi buku-buku dapat diatasi baik melalui perbaikan maupun pengadaan. Sedangkan kualitas dan kuantitas petugas perpustakaan diatasi dengan pemanfaatan petugas yang ada melalui pembinaan-pembinaan agar dapat bekerja secara efektif dan efisien.
b. Agar usaha-usaha sebagaimana tersebut paa nomor 1 dapat dimanfaatkan oleh siswa secara optimal maka perlu adanya motivasi-motivasi dari guru, umpan-umpan kepada siswa serta perubahan metode-metode pembelajaran yang bervariatif sesuai dengan alokasi waktu dan materi yang akan disampaikan misalnya metode DD/TC, metode berfikir alitis kritis, Roleplay, kolaborasi dan sebagainya.
4. Bentuk pemanfaatan perpustakaan untuk meningkatkan minat belajar siswa
Bentuk-bentuk pemanfaatan perpustakaan sangat tergantung dari kreatifitas guru dalam memberikan motivasi-motivasi kepada siswa, pada penelitian ini guru dalam menyampaikan materi kepada siswa tidak diberikan secara utuh melainkan terputus-putus tetapi tetap memperhatikan teknik-teknik bertanya yang baik, teknik inilah yang penulis maksudkan teknik pemberian umpan/umpan balik, dengan teknik ini siswa diharapkan dapat melengkapi sendiri kekurangan-kekurangan dari materi dan apabila perlu siswa diberikan tugas-tugas yang di LKS tidak ada sehingga dapat mendorong siswa untuk berkunjung ke perpustakaan.
5. Efektifitas bentuk pemanfaatan perpustakaan
Efektifitas pemanfaatan perpustakaan dapat dilihat pada 2 siklus dengan tujuan untuk membandingkan antara siklus pertama dan kedua, apabila kita bandingkan penelitian pada siklus kedua menunjukkan adanya peningkatan yang sangat signifikan dan diperkuat dengan data-data yang ada pada tabel. Dari tabel tabel tersebut dapat disimpulkan bahwa efektifitas pemanfaatan perpustakaan dengan model pembelajaran seperti diatas adalah efektif.
6. Sekolah adalah tempat pendidikan yang mempunyai misi membantu pemerintah dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa oleh karena itu kehadiran perpustakaan sangat diperlukan karena perpustakaan merupakan sumber utama baik bagi guru maupun siswa untuk memperoleh pengetahuan dan ketrampilan. Dengan adanya perpustakaan pengetahuan guru maupun siswa akan bertambah dan wawasanpun semakin luas.
B. Saran-saran
Mengingat pentingnya perpustakaan sekolah dalam menunjang kegiatan belajar mengajar, maka sudah selayaknyalah apabila kondisi perpustakaan dan pemanfaatan perpustakaan sekolah senantiasa perlu ditinjau untuk mengadakan pembenahan, pengembangan, penyempurnaan dan pemanfaatan agar perpustakaan sekolah dapat berperan secara optimal sesuai dengan tujuan dan fungsinya.
Berdasarkan kesimpulan hasil penelitian yang telah dilakukan, berikut ini penulis mencoba mengemukakan beberapa Saran berkaitan dengan pemanfaatan perpustakaan sebagai sarana atau media peningkatan minat belajar siswa. Saran dibedakan atas saran aspektual dan saran umum.
1. Aspektual
Saran yang berhubungan dengan aspektual ini didasarkan pada uraian yang telah disajikan pada kesimpulan di atas, dan akan diuraikan sebagai berikut :
a. Dengan keadaan minat belajar siswa siswa SDN Sumberjo 01 Kecamatan Sanankulon Kabupaten Blitar termasuk dalam kualifikasi cukup efektif tersebut masih perlu pembinaan dan motivasi siswa, agar lebih berkembang yang akhirnya nanti akan dapat menunjang kegiatan belajar.
b. Koleksi bahan pustaka di perpustakaan SDN Sumberjo 01 Kecamatan Sanankulon Kabupaten Blitar termasuk menunjang kebutuhan siswa dan guru, dilihat dari jumlah dan macamnya kurang sehingga perlu mendapatkan perhatian pimpinan sekolah untuk mengadakan koleksi agar kekurangan itu segera dapat teratasi.
c. Cara yang ditempuh guru untuk mengatasi kekurangan bahan pustaka dengan memberi tugas secara kelompok untuk sementara bisa dilakukan, tetapi kelemahannya guru akan mengalami kesulitan di dalam memberikan penilaian mengenai kemampuan individu. Oleh karena itu untuk menambah koleksi bahan pustaka perlu mendapat perhatian yang utama.
d. Bentuk pemanfaatan perpustakan hendaknya dikembangkan lagi pada aspek ketrampilan, misalnya penulisan karya ilmiah yang materinya disesuaikan dengan koleksi yang ada.
e. Agar prestasi siswa berkembang lebih baik, pemanfaatan perpustakaan harus lebih ditingkatkan.
f. Manfaat perpustakaan sudah dapat dirasakan oleh seluruh warga sekolah agar pemanfaatan itu tetap dapat dipertahankan maka perlu selalu adanya pembenahan terutama dari segi koleksi, pelayanan dan sarana
2. Umum
a). Kepada Kepala Sekolah
1). Perlu mengatasi kekurangan yang ada, terutama daya tampung perpustakaan sekolah sesuai dengan jumlah siswa yang harus dilayani .
2). Menumbuhkan minat dan gairah belajar dilingkungan sekolah
3). Meningkatkan dan mengembangkan penyelenggaraan perpustakaan sekolah yag menjadi wewenangnya.
4). Lebih meningkatkan pengadaan koleksi bahan pustaka:
b). Kepada Para Guru
Untuk lebih meningkatkan serta menggairahkan pemanfaatan perpustakaan sekolah maka perlu adanya dukungan dan motivasi dari berbagai pihak, dalam hal ini peran guru senantiasa memberikan motivasi petunjuk dan bimbingan mengenai :
1). Penggunaan bahan-bahan pustaka yang harus dipelajari siswa dalam mengikuti suatu petajaran yang akan bedangsung, dengan memanfaatkan koleksi bahan pustaka yang ada di perpustakaan.
2). Memberikan informasi dan bimbingan tentang cara-cara mempelajari dan memanfaatkan buku-buku sumber yang ada secara efektif dan efisien.
c). Kepada Siswa
1). Agar sekolah dalam meningkatkan sarana prasarana, dan pelayanan lebih bermakna maka siswa hendaknya benar-benar dapat memanfaatkan perpustakaan dengan baik.
2) Siswa hendaknya ikut menjaga dan memelihara sarana dan prasarana perpustakaan yang ada.
3) Hendaknya memperhatikan seluruh tata tertib yang berhubungan dengan perpustakaan SD Negeri Sumberjo 01 Kec. Sanankulon Kabupaten Blitar.
4). Hendaknya siswa bersedia dengan sukarela ikut menyumbang buku-buku dengan tujuan untuk menambah haik jumlah maupun macam-macam koleksi di perpustakaan.
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsini. 1991. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: PT Rineka Cipta.
Depdikbud. 1993. Pedoman Penyelenggaraan Perpustakaan Sekolah Menengah Tingkat Atas. Jakarta : PN Balai Pustaka
Depdikbud Propinsi Jawa Timur. (1987) Buku Pedoman Penyelenggaraan Perpustakaan Sekolah. Surabaya KPN Handayani Depdikbud Jatim
Moleong, Lexy. 1990. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung : PT Remaaja Rosdakarya
Ndraha, Taliziduhu. 1955. Teori Metodologi Administrasi. Jakarta : PT Bina Aksara
Nasution, A.S. 1989. Perpustakaan Sekolah Petunjuk Untuk Membina dan Memelihara Perpustakaan Sekolah. Jakarta: Depdikbud.
Poerwodarminto, WJS. 1983. Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jakarta : PN Bali Pustaka
Rijana, Imam. 1999. Hakekat Membaca. Jakarta: Depdikbud
Smith. Nila Banton and H, Alan Robinson. 1930. Reading Instruction for Today's Children. New York: Printice Hall. Inc. Englewod Cliffs
Surachmad, Winarno. 1992. Pengantar Penelitian Ilmiah, Dasar, Metode dan Teknik. Bandung : Tarsito.
Tampubolon. 1981. Mengembangkan Minat dan Kebiasan Membaca pada Anak. Bandung: Angkasa
Tinker. Miles A. 1975. Teaching Reading in the Elementary Schools. New York Printice Hall, Inc.
ANGKET UNTUK SISWA
Petunjuk Pengisian:
1. Berilah tanda V dalam ( ... ) di alternatifjawaban yang paling sesuai menurut pendapat andal
2. Jika aiternatifjawaban tidak sesuai dengan pendapat anda isilah kolom ( ... ) yang telah disediakan
Pertanyaan
1. Apakah buku-buku yang ada di perpustakaan dapat menunjang kegiatan belajar anda:
( ... ) a. Sangat menunjang
( ... ) b. Menunjang
( ... ) c. Cukup menunjang
( ... ) d. Kurang menunjang
( ... ) e. Tidak menunjang
2. Apakah buku-buku yang dibutuhkan dalam pelajaran dapat terpenuhi dan perpustakaan sekolah :
( ... ) a. Semua terpenuhi
( ... ) b. Sebagian terpenuhi tetapi masih ditambah bahan dan luar
( ... ) c. Cukup terpenuhi tetapi masih ditambah bahan dan luar
( ... ) d. Semua literatun/buku-buku didapat dari luar
3. Bahan pustaka yang saya manfaatkan sebagai penunjang pelajaran di kelas adalah:
( ... ) a Buku teks anjuran guru
( ... ) b Buku referensi
( ... ) c Majalah atau surat kabar
( ... ) d. .................................... (ditulis sendiri)
4. Berapa kalikah dalam seminggu anda mengunjungi perpustakaan
( ... ) a. 5 kali
( ... ) b. l – 5 kali
( ... ) c. 2 – 5 kali
( ... ) d. Tidak pernah
5. Apakah yang menyebahkan anda datang ke perpustakaan
( ... ) a. Mencari buku-buku yang berhubungan dengan bahan pelajaran
( ... ) b. Karena perintah guru atau menyelesaikan tugas
( ... ) c. Mengisi waktu senggang
( ... ) d. Sekedar menemani teman
6. Dalam memanfaatkan perpustakaan sekolah, hal apa saja yang sering anda lakukan
( ... ) a. Belajar mandiri maupun bersama atau kelompok
( ... ) b. Meminjam dan mengembalikan bahan pustaka
( ... ) c. Membaca majalah atau surat kabar
( ... ) d. Istirahat dan ngobrol dengan teman-teman
7. Waktu yang paling banyak anda gunakan selama di perpustakaan biasanya untuk
( ... ) a. Mencari buku sumber yang sesuai dengan bidang studi
( ... ) b. Membaca koleksi bahan pustaka yang ada
( ... ) c. Mengerjakan tugas-tugas
( ... ) d. Menelusuri informasi dalam katalog
8. Beberapa menit waktu yang anda habiskan untuk membaca bahan pustaka di
( ... ) a. Kurang dari 10 menit
( ... ) b. Antara 10 - 15 menit
( ... ) c. Lebih dari 15 menit
9. Hambatan yang paling saya rasakan sehubungan perpustakaan adalah
( ... ) a. Buku kurang lengkap
( ... ) b. Buku telah usang dan rusak
( ... ) c. Sebagian buku berbahasa asing
10 Hal-hal yang menyebabkan anda enggan datang
( ... ) a. Koleksi bahan pustaka kurang lengkap
( ... ) b. Pelayanan kurang menarik
( ... ) c. Koleksi bahan pustaka kurang menarik
( ... ) d. Letak perpustakaan kurang strategis
11. Jika anda tidak pernah atau jarang meminjam bahan pustaka, hal ini karena :
( ... ) a. Prosedur peminjaman yang berbelit
( ... ) b. Sebagian besar koleksi bahan pustaka sudah anda baca
( ... ) c. Jangka peminjaman terlalu singkat
( ... ) d. Banyak koleksi bahan pustaka yang sudah rusak atau usang
12 Apakah para guru di sekolah anda, memberikan saran atau motivasi untuk datang atau memanfaatkan perpustakaan?
( ... ) a. Selalu
( ... ) h. Sering
( ... ) c. Kadang-kadang
( ... ) d. Tidak pernah
13. Kalau pernah kapan hal ini dilakukan ?
( ... ) a. Pada saat menjelang ujian
( ... ) h. Pada saat pertama kali menjadi siswa baru
( ... ) c. Secara tidak langsung atau insidentil
( ... ) d. Pada waktu mengajar.
14. Koleksi bahan pustaka apa sajakah yang sering anda baca di perpustakaan?
( ... ) a. Buku-buku yang menunjang pelajaran
( ... ) b. Buku-buku biografi atau auto biografi orang-orang terkenal
( ... ) c. Surat kabar atau majalab
( ... ) d. Buku-buku fiksi
( ... ) e. ....................................... (ditulis sendiri)
15. Bahan pustaka yang paling tidak anda sukai adalah
( ... ) a. Buku-buku. fiksi
( ... ) b. Buku non fiksi
( ... ) c. Buku referensi
( ... ) d. Biografi
( ... ) e. ........................................... (ditulis sendiri)
16. Manfaat yang saya rasakan dari perpustakaan sekolah adalah
( ... ) a. Belum terasa manfaatnya
( ... ) b. Mudah memperoleh buku-buku yang dipenlukan
( ... ) c. Tempat untuk beristirahat atau mengisi waktu senggang
( ... ) d. ........................................... (ditulis sendiri)
17. Saya manfaatkan perpustakaan sebagai tempat belajar sejak
( ... ) a. Cawu I
( ... ) b. Cawu II
( ... ) c. Cawu III
( ... ) d ..................................... (ditulis sendiri)
18 Dalam rangka mempersiapkan tes formatif (ulangan harian) dan ulangan Cawu, kunjungan pemanfaatan perpustakaan saya tergolong
( ... ) a Tidak pernah
( ... ) b Kadang-kadang
( ... ) c Sangat sering
( ... ) d ........................................... (ditulis sendiri)
19. Perpustakaan tidak dimanfaatkan dalam menghadapi ujian karena ..............
( ... ) a. Mempelajari catatanldiktat
( ... ) b. Baha pustaka yang ada kurang sesuai
( ... ) c. Buku-buku yang dibutuhkan tidak terdapat di
( ... ) d. ...................................... (ditulis sendiri)
20. Apakah kalian pernah meminjam bahan pustaka di perpustakaan sekolah?
( ... ) a. Selalu
( ... ) b. Sering kali
( ... ) c. Kadang-kadang
( ... ) d. Tidak pernah sama sekali
21 Jika pernah meminjam, bahan pustaka hal ini karena .....
( ... ) a. Buku-buku penunjang pelajaran
( ... ) b. Buku-buku ilmu sosial dan sejenisnya
( ... ) c. Buku-buku eksakta dan sejenisnya
( ... ) d. Buku-buku sastra
( ... ) e. Untuk bacaan
No comments:
Post a Comment